kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penelitian: Makan Daging Merah dan Olahan Berlebihan Bisa Tingkatkan Risiko Kematian


Selasa, 26 April 2022 / 18:30 WIB
Penelitian: Makan Daging Merah dan Olahan Berlebihan Bisa Tingkatkan Risiko Kematian


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penelitian terbaru menunjukkan konsumsi daging merah dan olahan bisa meningkatkan risiko kematian. 

Daging merah, bahan makanan yang cukup banyak digemari orang-orang di semua negara. 

Baca Juga: Bisa Menurunkan Gula Darah, Begini Cara Konsumsi Pare Untuk Penderita Diabetes

Biasanya daging merah diolah menjadi berbagai menu makanan seperti steak, burger, sosis, dan lainnya. 

Mengutip WebMD, penelitian terbaru menyatakan konsumsi daging merah dan olahan bisa meningkatkan risiko kematian dini.

Norrina Allen, Direktur Institut Kesehatan dan Kedokteran Masyarakat, Universitas Northwestern, Chicago mengatakan konsumsi daging merah dan daging olahan dalam jumlah sedang (dua porsi atau lebih) dalam satu minggu dikatkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan kematian. 

Penelitian sebelumnya

Temuan terbaru ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang diterbitkan pada musim gugur di Annals of Internal Medicine. 

Penelitian tersebut menyatakan para peneliti tidak bisa mengatakan dengan pasti bahwa konsumsi daging merah atau olahan bisa memicu kanker, diabetes tipe Ii, dan penyakit jantung. 

Banyak penelitian lainnya yang menemukan hubungan antara daging merah dan olahan dengan bahaya kesehatan. American Heart Association dan American Cancer Spciety merekomendasikan untuk tidak memasukkan sosis dan daging lainnya ke dalam menu makanan. 

Pada tahun 2015, tinjauan WHO menyimpulkan daging olahan terbukti mengandung zat yang menyebabkan kanker dan daging merah memiliki kemungkinan yang sama. 

Penelitian baru 

Penelitian baru termasuk enam studi prospektif dari hampir 30.000 orang dewasa. Penelitian ini diikuti peserta dengan usia sampai 30 tahun. 

Hasilnya, mereka yang makan dua porsi daging olahan dalam seminggu memiliki risiko 7% lebih tinggi terkena penyakit jantung dan stroke. Beberapa contoh daging olahan adalah daging deli, hot dog, bratwurst, sosis, dan bacon. 

Orang-orang yang makan dua atau lebih porsi daging merah (yang tidak diproses) seperti daging babi atau sapi memiliki risiko 3% lebih tinggi terkena penyakit jantung dan stroke. 

Unggas juga menunjukkan tautan, tapi Allen mengatakan temuan itu tidak konsisten dan perlu direplikasi dalam penelitian lainnya. 

Makan dua atu lebih porsi daging merah atau olahan dalam seminggu dihubungkan dengan 3% peningkatan risiko kematian selama penelitian. 

Semakin banyak daging merah dan olahan yang dikonsumsi seseorang, semakin besar pula risiko penyakit jantung, stroke, dan kematian dini. 

Hubungan daging merah dan olahan dengan risiko kematian dini 

Allen mengatakan kandungan lemak jenuh dan natrium yang tinggi dalam daging merah dan olahan menjadi faktor meningkatkan kematian dini. 

"Konsumsi daging merah dan olahan dalam jumlah sedang. Makan lebih banyak buah, sayur, dan biji-bijian memberikan efek yang menguntungkan," kata Allen. 

"Tidak ada makanan tunggal yang menentukan apakah gaya hidup itu. Jika Anda memiliki pola makan sehat secara keseluruhan, makan bacon dengan telur tidak akan mengurangi tingkat kesehatan," kata Dr. Jeffrey Mechanick, Direktur Marie Josee and Henry Kravis Center for Cardiovaskular Health, Mounth Sinai Heart, New York. 

Mechanick menyarankan untuk mengonsumsi sayur dan buah yang lebih banyak. Selain itu Anda harus menjaga fisik tetap aktif serta mengurangi stres. 

Baca Juga: 2 Minuman Herbal yang Bikin Kolesterol Jahat Rontok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×