kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendidikan di masa pandemi, kombinasikan sekolah tatap muka dan virtual


Rabu, 16 Juni 2021 / 08:30 WIB
Pendidikan di masa pandemi, kombinasikan sekolah tatap muka dan virtual


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mewacanakan pelaksanaan sekolah tatap muka terbatas pada Juli 2021 mendatang. Sejumlah orang tua setuju dengan wacana ini karena menurut mereka dalam kondisi saat ini dibutuhkan sekolah secara virtual dan tatap muka. 

Rudy Sutiono, Direktur PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) mengatakan sebagai orang tua dengan anak yang saat ini berada di tingkat 2 SMA, Rudy cukup setuju dengan sistem pembelajaran tatap muka asalkan tidak dilakukan setiap hari. Menurutnya, aktivitas anak selama pandemi hanya terbatas di rumah saja sehingga dikhawatirkan mempengaruhi perkembangan sosial dan psikologi anak. 

"Sebetulnya kalau menurut saya akan sangat baik jika sistem pembelajaran bisa dikombinasikan secara virtual dan tatap muka, jadi tidak seminggu penuh masuk sekolah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (15/6). 

Menurutnya, sepanjang pembelajaran tatap muka menerapkan protokol kesehatan dengan tertib seperti duduk berjauhan, menggunakan masker, menjaga kebersihan area sekolah, serta taat mengikuti peraturan dari pemerintah, Rudy menilai ada baiknya sekolah diselenggarakan secara offline.

Baca Juga: Pihak sekolah harus siapkan banyak hal sebelum kegiatan belajar tatap muka dilakukan

Rudy berpesan kepada pihak sekolah untuk tetap menjaga kebersihan terutama di area kelas dengan cara melakukan disinfeksi saat sebelum kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan dan setelah KBM. 

"Meskipun kita tidak bisa menjamin disinfektan bisa menghilangkan semua bakteri atau virus, tetapi setidaknya sudah berusaha melakukan sesuatu yang diharapkan bisa menghindari hal yang kurang baik bagi anak," ungkapnya. 

Untuk menghadapi sekolah tatap muka, tentu diperlukan bekal yang lebih untuk anak khususnya wawasan mengenai pentingnya menerapkan protokol kesehatan. Rudy bilang, dia berpesan kepada anak untuk tetap memakai masker dan membawa masker cadangan, serta membawa hand sanitizer dan rutin cuci tangan ketika sekolah nanti. 

Opini yang sama juga disampaikan Hendro, Business Development PT Suzuki Indomobil Sales (SIS). Dia mengatakan sebagai orang tua dari anak-anak dengan jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan Taman Kanak-Kanak (TK), cukup setuju dengan wacana pembelajaran tatap muka dengan catatan tidak dilakukan setiap hari. 

Menurut Hendro, sistem belajar mengajar di masa pandemi perlu ada kombinasi antara Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan tatap muka. 

"Menurut saya selain virtual, perlu ada tatap muka satu hingga dua kali dalam seminggu," jelasnya ketika dihubungi terpisah. 

Maka dari itu, Edo meminta kepada pihak sekolah yang terlibat dalam aktivitas pembelajaran tatap muka, wajib melakukan swab antigen secara reguler. Tak kalah penting, seluruh proses pembelajaran dan fasilitas sekolah harus senantiasa higenis. 

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Sekolah tatap muka mengundang pro kontra

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×