kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PCOS & Endometriosis sama-sama bikin susah hamil


Sabtu, 12 November 2016 / 09:05 WIB
PCOS & Endometriosis sama-sama bikin susah hamil


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Bebeberapa waktu belakangan ini, beberapa selebriti Hollywood menampilkan kisah perjuangan mereka menghadapi sindrom ovarium polikistik atau endometriosis di media sosial.

Bintang Star Wars: The Force Awakens, Daisy Ridley, menulis di Instagram bahwa dia telah mencoba segalanya mulai dari bebagai produk obat jerawat, antibiotik, lebih banyak obat jerawat dan lebih banyak antibiotik untuk mengobati jerawat yang tak kunjung hilang. Sampai akhirnya dia tahu bahwa dia menderita sindrom ovarium polikistik (polycystic ovary syndrome atau PCOS).

PCOS adalah kondisi hormonal yang dapat menyebabkan kista tumbuh pada ovarium. Tokoh publik lainnya seperti Lena Dunham, Padma Lakshmi dan Tia Mowry-Hardrict, juga tentang bagaimana endometriosis memengaruhi kesehatan mereka.

Endometriosis terjadi ketika jaringan endometrium (lapisan dalam rahim) tumbuh di luar rahim. Di luar mereka, ada wanita-wanita lain yang juga menderita PCOS, endometrium dan bahkan keduanya.

Meskipun sebagian besar gejala antara PCOS dan endometrium berbeda dan memengaruhi bagian-bagian sistem reproduksi yang berbeda juga, keduanya bisa menyebabkan masalah kesuburan.

Sayangnya, tak banyak wanita yang memahami perbedaan gejala dari keduanya. Bahkan, ada yang tak paham apapun sehingga tidak merasa harus memeriksakan diri ke dokter.

Ini adalah kondisi yang memprihatinkan. Wanita harus memahami hal-hal yang mungkin menimpa dirinya. Setidaknya memiliki pengetahuan dasar mengenai hal tersebut.

Sebagai panduan, inilah perbedaan gejala antara PCOS dan endometrium dan ciri-ciri jika Anda menderita keduanya, seperti dilansir dari Self.com.

Sindrom ovarium polikistik

PCOS terjadi karena ketidakseimbangan hormon, kata Sherry Ross, M.D., dokter kebidanan dan kandungan dan ahli kesehatan wanita di Providence Saint John’s Health Center di Santa Monica, California.

PCOS terjadi ketika ovarium atau kelenjar adrenal memproduksi hormon pria lebih dari biasanya, menurut kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di AS.

Gejala utama:

Menstruasi yang tidak teratur. "Haid datang setiap dua sampai tiga bulan atau bahkan hanya sekali atau dua kali dalam setahun," kata Ross. Panjang antara periode haid mungkin berbeda-beda.

Anda mengalami kenaikan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sehingga wanita dengan PCOS lebih cenderung kelebihan berat badan atau obesitas.

Akibat berlebihnya hormon pria, tumbuh rambut di tempat-tempat tak terduga seperti di dagu atau dada. Kondisi ini disebut hirsutisme.

Di sisi lain, Anda juga mungkin mengalami pola kebotakan seperti yang terjadi pada pria, kata Idries Abdur-Rahman, M.D., dokter kebidanan dan kandungan di AS. Kulit Anda juga cenderung berjerawat dan berminyak.

Karena tidak berovulasi secara teratur, maka Anda kesulitan untuk hamil.

Endometriosis

Para ahli tidak yakin apa yang menyebabkan pertumbuhan abnormal lapisan endometrium yang diperkirakan memengaruhi sekitar 10 persen wanita di dunia.

Gejala utama:

"Anda memiliki periode haid yang nyeri, bahkan sangat nyeri, kram yang begitu parah sehingga dapat mengganggu rutinitas normal sehari-hari Anda," kata Ross.

Nyeri juga mungkin terjadi saat berhubungan seks atau saat berkemih. Rasa nyeri tetap ada, terutama di bagian panggul, meski Anda sedang tidak melakukan dua aktivitas itu, kata Abdur-Rahman.

Seperti halnya PCOS, endometrium juga menyebabkan wanita penderitanya kesulitan untuk hamil walau tak menutup kemungkinan kehamilan bisa tetap terjadi.

Jika Anda memiliki keduanya

Ada banyak kemungkinan gejala yang mungkin timbul. Anda mungkin jarang mendapat haid dan ketika haid datang, itu bisa sangat menyakitkan, jelas Abdur-Rahman.

Atau mungkin Anda mengalami nyeri panggul yang konsisten dan rambut tumbuh di tempat-tempat aneh pada tubuh Anda. Yang jelas, Anda akan mengalami kesulitan untuk mengandung, kata Ross .

Inilah yang dapat Anda lakukan

Penggunaan KB hormonal biasanya dapat membantu meringankan gejala PCOS dan endometriosis karena KB hormonal dapat membantu mengatur periode haid dan membuatnya kurang menyakitkan, kata Abdur-Rahman.

Dokter dapat mencoba untuk melakukan pembedahan untuk membuang kelebihan lapisan endometrium atau melakukan operasi pengangkatan rahim dan indung telur sebagai pilihan terakhir.

Pengobatan PCOS lebih ditargetkan pada penanganan gejala sehingga mungkin dokter akan meresepkan obat untuk menghalau pertumbuhan rambut yang abnormal, jerawat dan masalah kesehatan lainnya yang berkenaan dengan kenaikan berat badan.

Karena masalah kesuburan dapat menjadi gejala yang paling mengkhawatirkan bagi beberapa wanita dengan PCOS endometriosis atau keduanya, dokter mungkin akan menawarkan Anda ikut program IVF atau bayi tabung, atau meresepkan berbagai obat yang dirancang untuk meningkatkan kesuburan.

(Lily Turangan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×