kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,33   -2,31   -0.25%
  • EMAS1.396.000 0,07%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Pasta Baik atau Buruk untuk Kesehatan?


Jumat, 07 Juli 2023 / 15:07 WIB
Pasta Baik atau Buruk untuk Kesehatan?
ILUSTRASI. Aneka pasta


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

PASTA AMAN DIKONSUMSI - Siapa sangka pasta yang dikonsumsi secara rutin dengan porsi terukur bisa membantu mengontrol berat badan. 

Pasta kerap dijadikan makanan pengganti nasi oleh sebagian orang. 

Baca Juga: 5 Minuman Herbal yang Efektif Meredakan Gejala PCOS

Namun tahukah Anda pasta bisa mendukung proses diet sehat? 

Mengutip dari Medical News Today, hasil sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang dengan diet rendah GI (indek glikemik) masih mengalami penurunan berat badan saat mengonsumsi pasta. 

Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa pasta tidak menyebabkan penambahan berat badan atau peningkatan lemak tubuh. 

GI merupakan ukuran seberapa cepat dan signifikan makanan kaya karbohidrat bisa meningkatkan gula darah. Semakin cepat penyerapannya, semakin tinggi dan cepat lonjakan kadar gula darah seseorang. 

Secara umum, makanan rendah glikemik bisa membantu seseorang mengontrol berat badannya dan menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2. 

Berdasarkan American Diabetes Association, makanan bertepung seperti pasta bisa menjadi bagian dari diet sehat bagi penderita diabetes. 

Namun, Anda harus membatasi ukuran porsi pasta dan meminimalkan pengguaan saus tinggi gula dan lemak tinggi. 

Anda sebaiknya memilih pasta gandum atau pasta berbahan dasar kacang atau miju-miju yang lebih bergizi.

Beberapa orang sengaja menghilangkan pasta dari menu makanan karena mencoba mengurangi asupan gluten. Kecuali seseorang yang memiliki sensitivitas terhadap gluten atau penyakit celiac, tidak ada bukti bahwa diet bebas gluten menawarkan manfaat kesehatan apa pun. 

Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa banyak jenis pasta bebas gluten dan produk bebas gluten lainnya bisa lebih mahal dan kurang menyehatkan dibandingkan produk setara non glutennya. 

Makanan tersebut cenderung lebih rendah serat dan protein dan lebih tinggi gula dan lemak daripada makanan biasanya. 

Baca Juga: 7 Manfaat Biji Pepaya, Bisa Menurunkan Berat Badan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×