kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Parosmia, gejala Covid-19 yang bisa berlangsung berbulan-bulan


Selasa, 09 Februari 2021 / 07:51 WIB
Parosmia, gejala Covid-19 yang bisa berlangsung berbulan-bulan
ILUSTRASI. Parosmia, gejala Covid-19 yang bisa berlangsung berbulan-bulan. REUTERS/Stringer


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Ada beberapa penyebab parosmia, antara lain:

  • Infeksi virus dan bakteri, seperti virus corona
  • Cedera kepala
  • Kebiasaan merokok
  • Paparan bahan kimia
  • Efek samping pengobatan kanker
  • Penyakit alzheimer dan parkinson
  • Tumor

Cara mengatasi parosmia

Parosmia yang disebabkan faktor lingkungan, efek samping pengobatan, atau merokok umumnya bisa disembuhkan dengan mengantisipasi penyebab utamanya. Di beberapa kasus, cara mengatasi parosmia memperlukan tindakan operasi.

Dokter juga jamak merekomendasikan terapi dengan zinc, vitamin A, dan obat antibiotik untuk mempercepat penyembuhan. Selain itu, penderita parosmia juga diarahkan untuk melatih indra penciuman seperti terapi untuk anosmia atau tak bisa mencium bau.

Cara menyembuhkan parosmia dengan terapi bau bisa dilakukan dengan mencium bau empat jenis aroma yang berbeda setiap pagi. Dengan latihan mengenalkan beberapa bau yang berbeda tersebut, memori indra penciuman penderita kembali diasah.

Parosmia umumnya dapat sembuh sendiri seiring berjalannya waktu. Lamanya pemulihan masalah kesehatan ini tergantung penyebabnya.

Untuk parosmia yang disebabkan virus atau bakteri, indra penciuman umumnya akan kembali normal dalam waktu dua sampai tiga tahun.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali Apa itu Parosmia, Gejala Covid-19",


Penulis : Mahardini Nur Afifah
Editor : Mahardini Nur Afifah

Selanjutnya: 6 Gejala Covid-19 terbaru selain batuk dan demam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×