kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pangan fungsional bisa meningkatkan daya tahan tubuh untuk cegah COVID-19


Senin, 26 Oktober 2020 / 13:50 WIB
Pangan fungsional bisa meningkatkan daya tahan tubuh untuk cegah COVID-19
ILUSTRASI. Sagu termasuk pangan fungsional bisa meningkatkan daya tahan tubuh untuk cegah COVID-19


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Jumlah kasus positif virus corona terus bertambah setiap hari. Belum adanya obat paten dan vaksin corona, menjadikan daya tahan tubuh sebagai senjata terakhir untuk melawan virus corona.  

Menjaga asupan makanan merupakan hal yang penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar tak mudah tertular penyakit di masa pandemi. Konsumsi pangan fungsional bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan daya tahan tubuh. 

Produk pangan fungsional yang sudah dikembangkan di Indonesia antara lain biscuit kaya serat rendah nutrisi berbasis beras merah, tepung mocaf atau ubi kayu, hingga mie pati yang aman dikonsumsi penderita diabetes melitus.

Dokter spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Widjaya Lukito, menyebutkan, pangan fungsional bisa menjadi cara mudah untuk menjaga imunitas tubuh. “Masyarakat tidak perlu euforia dengan datangnya vaksin Covid-19. Alternatif terbaik adalah dengan pendekatan pangan dan gizi untuk menghadapi pandemi, karena itulah yang kita konsumsi sehari-hari,” katanya dalam acara webinar memperingati Hari Pangan Sedunia 2020 yang diadakan PT Indofood Sukses Makmur beberapa waktu lalu.

Baca jugaLelang mobil dinas Honda City hanya Rp 20-an juta ditutup hari ini

Di masa pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ini, ketahanan pangan jadi hal penting yang perlu diperhatikan untuk memastikan kebutuhan gizi masyarakat dan menjaga daya tahan tubuh. Dikatakan Prof. Dr. Ir. Purwiyatno Hariyadi, MSc, gangguan sistem distribusi di masa pandemi bisa mempengaruhi pola konsumsi dan status gizi, khususnya bagi populasi rentan.

“Stres pada sistem pangan bisa berakibat serius. Hubungan langsungnya, asupan pangan yang baik akan berikan gizi baik yang berguna bagi peningkatan daya tahan tubuh yang sangat perlu di masa pandemi,” katanya dalam acara yang sama.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×