kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pakar epidemiologi ragu WN Jepang tularkan Covid-19 ke pasien 1 dan 2, ini uraiannya


Selasa, 14 April 2020 / 04:29 WIB
Pakar epidemiologi ragu WN Jepang tularkan Covid-19 ke pasien 1 dan 2, ini uraiannya


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono memprediksi penularan virus corona ( Covid-19) sudah terjadi di Indonesia sejak Januari hingga Februari 2020. Oleh karena itu, ia menyangsikan kasus pasien 1 dan 2 terjangkit Covid-19 karena tertular dari warga negara Jepang yang berdomisili di Malaysia.

Pasien 1 dan 2 diduga positif Covid-19 setelah melakukan kontak fisik dengan warga negara Jepang tersebut. "Makanya kasus yang ditemukan pada bulan Maret itu, orang masih nyangkal, oh itu orang Jepang yang bawa. Salah, orang Jepang itu tertular di Jakarta," kata Pandu pada Kompas.com, Senin (13/4/2020).

"Ketika dia pulang demam, sakit diperiksa sudah covid. Bukan dua orang pertama yang dilaporkan itu tertular dari orang Jepang, keliru," sambungnya.

Baca Juga: Ahli: Pandemi corona akan mengubah struktur tata ruang kota

Menurut Pandu, sejak Januari-Februari lalu sudah terdapat banyak laporan pasien bergejala Covid-19. Namun, kala itu pemeriksaan laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan belum siap dalam mendeteksi Covid-19, sehingga hasil yang dikeluarkan selalu negatif.

"Tapi hasil tesnya masih negatif karena waktu itu pada awal-awal bulan itu, tes yang di Badan Litbangkes belum siap. Jadi hasilnya negatif terus," ungkapnya.

Baca Juga: Ukur pemahaman masyarakat tentang Covid-19, BPS lakukan survei mengenai wabah ini

Pandu mengatakan, penularan lokal yang tidak terdeteksi itu menyebabkan jumlah kasus Covid-19 melonjak, baik dengan gejala ataupun tanpa gejala. "Jadi virus itu udah lama beredar di Indonesia, cuma kita kan terlena sekali menganggap enggak ada, Indonesia bebas virus. Itu yang membuat menjadi kondisinya seperti sekarang," ujar Pandu.

Pandu kemudian menjelaskan mengapa penularan lokal terjadi sejak awal tahun. Penularan lokal terjadi karena Indonesia masih membuka penerbangan ke lokasi yang terdampak Covid-19, yakni Wuhan, China. Sebelum akhirnya China menerapkan kebijakan lockdown.

Baca Juga: Presiden tetapkan virus corona (Covid-19) sebagai bencana nasional

"Artinya di antara penumpang yang bolak balik Wuhan-Jakarta itu dan lima kota lainnya di Indonesia, di Makassar, di Batam, sudah ada yang membawa virus," ucap Pandu.

Adapun Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama virus corona di Indonesia pada Senin (2/3/2020) lalu. Ada dua warga Depok, Jawa Barat, yang dinyatakan positif terjangkit virus corona. Pasien 1 berumur 31 tahun dan pasien 2 berumur 64 tahun. Pasien 1 diketahui sempat melakukan kontak dengan warga negara Jepang yang berdomisili di Malaysia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pakar Epidemiologi Ragukan Dugaan WN Jepang Tularkan Covid-19 ke Kasus Pasien 1 dan 2"
Penulis : Sania Mashabi
Editor : Kristian Erdianto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×