Penulis: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada beberapa efek samping yang dapat terjadi akibat menahan buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB). Ketika Anda dalam perjalanan jauh, tubuh memiliki respons beragam terhadap keinginan untuk mengeluarkan limbah.
Keputusan untuk menunda atau menahan keinginan untuk BAK atau BAB mungkin memberikan kenyamanan sementara, tetapi tindakan ini dapat berdampak negatif pada kesehatan.
Kondisi ini dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti tidak tersedianya toilet, situasi sosial yang tidak memungkinkan, atau keterbatasan waktu karena aktivitas tertentu.
Baca Juga: Hati-Hati, Ini 10 Tanda Ginjal Anda Bermasalah Selain Sering Kencing
Menahan BAK berpotensi menyebabkan gangguan pada saluran kemih hingga risiko infeksi, sementara menahan BAB dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko wasir atau ambeien.
Dalam situasi ekstrem, sering menahan BAB dapat menyebabkan hilangnya sensasi untuk buang air besar. Seiring waktu, otot-otot di rektum dapat melemah, sehingga kemampuan untuk mengenali dorongan buang air menjadi berkurang.
Dampak Menahan BAK:
- Risiko Infeksi Saluran Kemih (ISK): Menahan BAK dapat memperpanjang waktu bakteri berkembang di kandung kemih, meningkatkan risiko infeksi.
- Kencing Tidak Lancar: Kebiasaan menahan BAK dapat membuat kandung kemih sulit mengosongkan isinya secara penuh, menyebabkan aliran kencing yang tidak lancar.
- Pembesaran Kandung Kemih: Menahan BAK terus-menerus dapat membuat kandung kemih terbiasa mengembang lebih dari normal.
- Kencing Terputus-putus: Tekanan berlebihan pada uretra akibat menahan BAK dapat menyebabkan aliran kencing menjadi tidak lancar.
Dampak Menahan BAB:
- Konstipasi: Menahan BAB dapat menyebabkan sembelit karena kotoran yang tertahan di usus menjadi lebih sulit untuk dikeluarkan.
- Nyeri Perut: Pada beberapa kasus, tekanan pada usus akibat menahan BAB dapat menyebabkan nyeri atau kram perut.
- Wasir: Menahan BAB secara terus-menerus meningkatkan risiko wasir karena tekanan pada rektum.
- Gangguan Pencernaan: Menahan BAB bisa mengganggu sistem pencernaan, menyebabkan perut terasa tidak nyaman.
Tonton: Bisa Keluarkan Racun Lewat Urine, Air Rendaman Biji Ketumbar Ampuh untuk Kolesterol
Setelah mengenal beberapa informasi di atas, Anda perlu mengenal panduan agar buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) dapat terkontrol.
Cara mengontrol buang air besar dan kecil
Ada beberapa panduan untuk mengontrol buang air kecil maupun besar, dilansir dari laman Only My Health.
1. Minumlah cukup air
Anda perlu terhidrasi sangat penting untuk menjaga kesehatan sistem kemih dan pencernaan. Cobalah untuk minum air secukupnya, terutama air mineral, selama perjalanan.
2. Berhenti secara teratur
Sempatkan waktu untuk berhenti dan menggunakan fasilitas toilet saat diperlukan. Jangan menunda-nunda untuk menahan buang air kecil atau buang air besar.
3. Hindari minuman yang mengandung kafein
Minuman seperti kopi, teh, dan minuman beralkohol dapat meningkatkan produksi urin dan merangsang sistem pencernaan, sehingga sebaiknya dihindari sebelum atau selama perjalanan.
4. Konsumsi makanan sehat
Anda perlu memilih makanan yang rendah serat dan tidak memicu gas berlebih. Pastikan Anda mengurangi dan berhenti konsumsi makanan pedas atau berlemak yang dapat mengiritasi sistem pencernaan.
5. Jaga posisi tubuh yang nyaman
Saat duduk dalam perjalanan jauh, cobalah untuk sesekali mengubah posisi duduk atau berjalan-jalan sebentar untuk mengurangi tekanan pada kandung kemih dan usus.
6. Selalu bawa perlengkapan pribadi
Pastikan Anda membawa perlengkapan pribadi, seperti tisu basah atau pembersih tangan, untuk menjaga kebersihan saat menggunakan toilet di tempat umum.
Apabila Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu yang membuat Anda rentan terhadap masalah menahan buang air kecil atau buang air besar, bicarakan dengan dokter Anda sebelum melakukan perjalanan jauh untuk mendapatkan saran dan rekomendasi yang sesuai.
Demikian beberapa penjelasan terkait efek samping menahan buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News