kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Ada 7 Penyebab Sering Buang Air Kecil atau Beser, Pahami Cara Mengatasinya


Minggu, 13 Oktober 2024 / 13:00 WIB
Ada 7 Penyebab Sering Buang Air Kecil atau Beser, Pahami Cara Mengatasinya
ILUSTRASI. Ilustrasi kencing di toilet. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Penulis: Bimo Kresnomurti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada penyebab sering buang air kecil dan cara mengatasinya. Kondisi tubuh hingga riwayat penyakit bisa dipengaruhi oleh pola makan dan minum yang tidak sehat.

Saat dalam kondisi yang berbeda, tubuh perlu menyesuaikan keadaan sehingga dapat membuat ekskresi pada tubuh berubah. Hal ini berhubungan dengan fungsi tubuh seperti buang air kecil dan besar juga bisa berubah dibandingkan kondisi normal.

Sering buang air kecil atau beser bisa terjadi karena tubuh merespon perubahan kondisi. Namun, Anda tidak perlu terlalu khawatir karena sering buang air kecil juga bisa disebabkan oleh hal-hal yang tidak serius.

Baca Juga: 5 Bahaya Sering Begadang Buat Kesehatan Pelajar, Kurangi dari Sekarang

Penyebab sering buang air kecil

Ilustrasi kencing

Contohnya, minum terlalu banyak air putih dapat menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh. Oleh karena itu, sebaiknya minum air putih sesuai dengan kebutuhan dan aktivitas.

Jika Anda sering buang air kecil meskipun tidak banyak minum, ada baiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Berikut adalah penyebab sering buang air kecil dan cara mengatasinya yang dirangkum dari laman WebMD.

Baca Juga: Ibu Hamil Susah Tidur? Ini Posisi Tidur yang Aman dan Nyaman Buat Ibu Hamil

1. Konsumsi Alkohol dan Kafein

Menurut Web MD, konsumsi alkohol dan kafein dapat menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil. Efek serupa juga dapat terjadi setelah mengonsumsi minuman diuretik atau makanan asam, seperti lemon atau tomat. Beberapa jenis obat, terutama obat hipertensi, juga dapat mempengaruhi kebiasaan buang air kecil.

2. Gejala Diabetes

Tanda diabetes dapat dikenali melalui peningkatan frekuensi buang air kecil. Tingginya kadar gula darah dapat mengganggu fungsi ginjal, mendorong tubuh untuk mengeluarkan urine lebih sering dari biasanya.

3. Kondisi Stres

Salah satu indikator stres atau kecemasan berlebih adalah kecenderungan untuk sering buang air kecil dalam waktu yang singkat. Manajemen stres yang efektif, seperti melibatkan diri dalam hobi, dapat membantu mengurangi kebiasaan ini. Konsultasi dengan dokter direkomendasikan jika diperlukan.

4. Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih, yang disebabkan oleh serangan bakteri pada saluran kencing, dapat menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil. Selain itu, gejala lainnya termasuk sensasi terbakar saat buang air kecil dan perubahan warna urine menjadi lebih gelap.

5. Kehamilan

Wanita hamil dapat mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil karena pertumbuhan rahim yang menekan kandung kemih. Kondisi ini dapat kembali normal setelah melahirkan.

6. Masalah Prostat

Pembesaran prostat dapat menekan uretra, menghalangi aliran urin, dan menyebabkan dinding kandung kemih menjadi sensitif. Hal ini dapat menyebabkan kontraksi kandung kemih bahkan dengan volume urine yang kecil, yang berujung pada peningkatan frekuensi buang air kecil.

7. Batu Ginjal

Batu ginjal, yang merupakan endapan mineral di ginjal, bukan hanya meningkatkan frekuensi buang air kecil tetapi juga menyebabkan rasa sakit perut.

Panduan atasi sering buang air kecil

1. Pilih Makanan Sehat

Menghindari makanan yang dapat mengiritasi kandung kemih atau bertindak sebagai diuretik adalah solusi penting. Ini melibatkan menghindari minuman seperti kafein, alkohol, minuman berkarbonasi, produk berbasis tomat, cokelat, pemanis buatan, dan makanan pedas.

Selain itu, mengonsumsi makanan tinggi serat juga penting, karena konstipasi dapat memperburuk gejala sindrom kandung kemih yang terlalu aktif.

2. Hitung Asupan Cairan

Penting untuk minum cukup air guna mencegah sembelit dan konsentrasi urine yang berlebihan. Disarankan untuk menghindari minum sebelum tidur, karena hal ini dapat menyebabkan kebiasaan buang air kecil di malam hari.

3. Latihan Kegel

Latihan Kegel dapat membantu memperkuat otot-otot di sekitar kandung kemih dan uretra, yang pada gilirannya meningkatkan kontrol kandung kemih dan mengurangi urgensi serta frekuensi buang air kecil. Melakukan latihan otot panggul selama lima menit, tiga kali sehari, dapat memberikan perbedaan signifikan dalam pengelolaan kontrol kandung kemih.

4. Latihan Menahan Kencing

Salah satu strategi untuk mengatasi masalah sering buang air kecil adalah dengan melakukan latihan menahan kencing. Latihan ini melibatkan peningkatan interval waktu antara kunjungan ke kamar mandi selama sekitar 12 minggu.

Tujuan dari latihan ini adalah untuk melatih ulang kandung kemih agar dapat menahan kencing lebih lama dan mengurangi frekuensi buang air kecil. Sebaiknya, konsultasikan dengan dokter untuk mempertimbangkan penambahan obat khusus dalam rencana perawatan.

5. Sistoskopi

Sistoskopi adalah metode pemeriksaan yang memungkinkan dokter untuk memeriksa bagian dalam kandung kemih dan uretra menggunakan alat tipis dan ringan yang disebut sistoskop.

Dalam kerangka yang lebih luas, ada istilah yang dikenal sebagai urodinamik yang mencakup berbagai jenis tes, termasuk sistometri, uroflowmetri, tekanan uretra, dan lainnya. Pada prosedur ini, dokter dapat mengetahui dan mendiagnosa kondisi apa yang sedang terjadi pada tubuh pasien.

Demikian penjelasan terkait fenomena kesehatan seperti sering buang air kecil dan cara mengatasi beser yang perlu diwaspadai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×