kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.843   64,00   0,38%
  • IDX 6.672   58,28   0,88%
  • KOMPAS100 964   11,03   1,16%
  • LQ45 750   7,97   1,07%
  • ISSI 212   1,78   0,84%
  • IDX30 390   4,07   1,05%
  • IDXHIDIV20 469   4,09   0,88%
  • IDX80 109   1,31   1,21%
  • IDXV30 115   1,49   1,31%
  • IDXQ30 128   1,26   1,00%

Nyeri dada jadi salah satu efek samping vaksin Covid-19


Kamis, 24 Juni 2021 / 12:50 WIB
Nyeri dada jadi salah satu efek samping vaksin Covid-19
ILUSTRASI. Meski jarang terjadi, nyeri dada termasuk salah satu efek samping vaksin Covid-19. (Tribun Jateng/ Hermawan Handaka)


Penulis: Belladina Biananda

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sakit kepala atau bekas suntikan yang terasa nyeri adalah salah satu efek samping vaksin Covid-19 yang biasa terjadi. Namun, ada efek samping lain yang perlu Anda perhatikan karena bisa jadi masalah kesehatan yang lebih serius.

Mengutip Best Life, salah satu efek samping vaksin Covid-19 adalah nyeri dada saat Anda berbaring. Kondisi itu bisa jadi salah satu tanda miokarditis atau perikarditis.

Miokarditis adalah kondisi di mana otot jantung membengkak. Sedangkan perikarditis ialah inflamasi pada selaput jantung.

Selain berbaring, nyeri dada juga semakin terasa saat Anda menghirup napas dalam. Hal itu terjadi karena perikardium atau selaput pembungkus jantung bergesekan dengan dada. Selain menimbulkan rasa nyeri, Anda juga bisa mengalami demam tinggi.

Baca Juga: Mencegah Virus Corona bisa pakai 4 bahan alami ini, lo

Baca Juga: Antibodi terhadap vaksin Covid-19 bisa turun gara-gara stres

Sayangnya, nyeri dada akibat efek samping vaksin Covid-19 bisa muncul terlambat. Biasanya, gejala itu Anda rasakan dua atau tiga hari setelah Anda mendapat suntikan vaksin dosis kedua.

Bukan cuma nyeri dada dan demam, Anda juga perlu mewaspadai gejala yang lain, seperti detak jantung meningkat dan sesak napas.

Mengutip dari Best Life, nyeri dada sebagai efek samping vaksin Covid-19 biasanya dialami oleh mereka yang berusia 16 hingga 24 tahun. Meski demikian, hasil penelitian menunjukkan bahawa kondisi itu masih tergolong dalam kasus langka.

Masih dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk benar-benar membuktikan, apakah gangguan pada jantung memang disebabkan oleh vaksin Covid-19 atau tidak. Bisa jadi gangguan jantung yang dialami oleh pasien yang terlibat penelitian disebabkan oleh faktor lain.

Jadi, Anda tidak perlu terlalu khawatir tentang vaksin Covid-19, ya. Jangan ragu untuk segera mendapat suntikan vaksin Covid-19. Jangan lupa pula untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari infeksi virus corona.

Selanjutnya: Bukan hanya gejala Covid-19, ini 10 penyebab hidung tak bisa mencium bau

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×