Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Strategi yang harus diterapkan oleh pemerintah juga sama yaitu testing, tracing dan treatment (3T), tetapi kuantitas dan kualitasnya harus ditingkatkan. Dicky mengatakan, bukan tidak mungkin ditemukannya mutasi ini akan membuat peningkatan kasus dalam beberapa waktu ke depan.
"Kalau peningkatan kasus ya sudah bisa dipastikan ya. Tapi apakah di Indonesia akan terlihat, itu yang belum tentu. Karen ini akan terlihat dari testingnya," ucap Dicky.
Apabila terjadi peningkatan kasus, ujar Dicky, maka dampaknya hunian rumah sakit akan terisi penuh dan bertambahnya tingkat kematian.
Diberitakan Kompas.com, 30 Desember 2020, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof dr Zubairi Djoerban mengatakan, tindakan vaksinasi hampir pasti, namun tetap efektif terhadap varian baru virus corona B.1.1.7.
Zubairi mengatakan bahwa varian baru ini juga tetap akan terdeteksi menggunakan uji PCR. "Tetap mampu mendeteksi (dengan PCR). Tes PCR ini bisa mendeteksi tiga spike (seperti paku-paku yang menancap pada permukaan virus corona) berbeda," kata dia.
Di sisi lain, para ilmuwan sedang bekerja untuk mempelajari lebih lanjut tentang varian ini untuk lebih memahami betapa mudahnya ia dapat ditularkan dan apakah vaksin resmi saat ini akan melindungi orang terhadap varian baru tersebut. Saat ini, tidak ada bukti bahwa varian ini menyebabkan penyakit yang lebih parah atau peningkatan risiko kematian.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Masuk Indonesia, Masyarakat Diminta Lakukan Ini...",
Penulis : Dandy Bayu Bramasta
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: Ada virus corona B.1.1.1.7 Bandara Soeta perbarui aturan perjalanan penumpang pesawat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News