kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,87   8,42   0.91%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Muncul Kasus Gangguan Ginjal Akut Misterius pada Anak, Ini Dugaan Kemenkes


Kamis, 13 Oktober 2022 / 04:40 WIB
Muncul Kasus Gangguan Ginjal Akut Misterius pada Anak, Ini Dugaan Kemenkes


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini, muncul kasus gangguan ginjal akut misterius atau gangguan ginjal akut progresif atipikal di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah menelitinya. 

Melansir Kompas.com, dugaan awal, kasus ini dipicu oleh konsumsi obat yang mengandung etilen glikol. Adapun etilen glikol merupakan senyawa organik tak berwarna maupun berbau dan berkonsistensi kental seperti sirup pada suhu kamar. 

Senyawa ini memiliki rasa yang manis dan kerap digunakan untuk tambahan serat pada polyester, minyak rem, kosmetik, dan pelumas. 

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, dugaan ini merupakan hasil diskusi dengan tim dari Gambia yang mempunyai kasus serupa. 

Di Gambia, 69 anak meninggal karena kasus gagal ginjal akibat mengonsumsi obat batuk produksi India yang mengandung senyawa kimia tersebut. 

"Dugaan ke arah konsumsi obat yang mengandung etilen glikol. Tapi hal ini perlu penelitian lebih lanjut karena tidak terdeteksi dalam darah. Dugaan mengarah ke intoksikasi (keracunan)," kata Syahril kepada Kompas.com, Rabu (12/10/2022). 

Baca Juga: ​Gejala Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Syahril mengungkapkan, Kemenkes tengah berkoordinasi dengan ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) yang mengadakan investigasi kasus di Gambia. 

Saat ini, pihaknya juga sudah membentuk tim yang terdiri dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM). 

"Kementerian Kesehatan telah membentuk tim terdiri dari IDAI dan RSCM untuk penyelidikan dan penanganan kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal," tutur Syahril. 

Selain itu, Dirjen Yankes telah menerbitkan Keputusan Dirjen Yankes nomor HK.02.92/I/3305/2022 tentang Tatalaksana dan Manajemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal. 

Lebih lanjut, Syahril mengungkapkan, hingga kini belum ditemukan bakteri atau virus spesifik yang menyebabkan terjadinya gangguan ginjal akut. 

"Hasil pemeriksaan laboratorium Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) tidak ditemukan bakteri atau virus yang spesifik. Tambahan kasus bulan Oktober 3 anak, sehingga total 40 anak," kata dia. 

Baca Juga: WHO Temukan Hubungan antara Obat Batuk India dengan Kematian Puluhan Anak di Gambia




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×