kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Muncul Efek Samping Setelah Dapatkan Vaksinasi Booster? Ini yang Harus Dilakukan


Jumat, 11 Februari 2022 / 05:19 WIB
Muncul Efek Samping Setelah Dapatkan Vaksinasi Booster? Ini yang Harus Dilakukan
ILUSTRASI. Menurut Satgas Penanganan Covid-19, munculnya reaksi atau KIPI pasca imunisasi merupakan hal yang wajar. KONTAN/Fransiskus SImbolon


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi booster bagi masyarakat Indonesia. 

Namun, banyak warga yang masih ragu karena khawatir mengalami reaksi atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). KIPI ini juga kerap disebut efek samping yang dirasakan setelah mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Padahal, menurut Satgas Penanganan Covid-19, munculnya reaksi atau KIPI pasca imunisasi merupakan hal yang wajar. 

Yang perlu dicatat, KIPI atau reaksi yang muncul setelah vaksinasi jauh lebih ringan dibandingkan terkena COVID-19 atau komplikasi yang disebabkan oleh virus Covid-19.

Para ahli sepakat bahwa vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan (3M) adalah cara yang paling tepat untuk keluar dari pandemi ini.

Baca Juga: 6 Juta Lebih Disuntik Vaksin Booster, Ini Efek Samping Vaksinasi Pfizer & Astrazeneca

Berikut informasi penting mengenai reaksi pasca vaksinasi:

Mengapa saya mengalami KIPI? 

Reaksi vaksin dalam tubuh dapat berbeda pada masing-masing individu. Sebagian besar tidak mengalami keluhan atau keluhan ringan pasca vaksinasi.

Apa saja yang termasuk KIPI?

KIPI biasanya bersifat ringan dan sementara, antara lain:

  • Nyeri pada lengan, di tempat suntikan
  • Sakit kepala atau nyeri otot
  • Nyeri sendi
  • Menggigil
  • Mual atau muntah
  • Rasa lelah
  • Demam (ditandai dengan suhu di atas 37,8° C)

Baca Juga: Alami Efek Samping Vaksin Booster Covid-19? Ini 5 Cara Mengatasi

Jika mengalami reaksi ringan seperti di atas, apa yang harus saya lakukan?

Jika merasa tidak nyaman, Anda sebaiknya beristirahat. Jika dibutuhkan, Anda dapat menggunakan obat penurun panas sesuai dosis yang dianjurkan dan minum air putih dengan cukup

Jika terdapat rasa nyeri di tempat suntikan, tetap gerakkan dan gunakan lengan seperti biasa. Apabila perlu, kompres bagian yang nyeri dengan kain bersih yang dibasahi dengan air dingin.

Mengapa saya masih harus menerapkan protokol kesehatan (3M), padahal saya sudah divaksinasi?

Perlindungan optimal baru terbangun dua pekan setelah vaksinasi dosis kedua.

Walaupun jarang terjadi, masih ada orang yang tertular COVID-19 meskipun telah divaksinasi. Akan tetapi, gejala COVID-19 pada orang yang sudah divaksinasi umumnya ringan. Sebagian orang bahkan tidak mengalami gejala apa pun.

Penting untuk dipahami bahwa orang tanpa gejala (OTG) masih dapat menulari orang lain tanpa disadari. Oleh karena itu kita harus tetap menggunakan masker, menjaga jarak aman, dan rajin mencuci tangan pakai sabun.

Baca Juga: Efek Samping Vaksin Booster Sinopharm: Sakit Kepala hingga Nyeri Otot

Kapan saya perlu menemui tenaga kesehatan?

Jika demam timbul lebih dari 48 jam setelah vaksinasi, atau berlangsung lebih lama dari 48 jam, Anda harus isolasi mandiri dan melakukan tes COVID-19.

Jika keluhan tidak berkurang, penting untuk tetap tenang dan segera menghubungi petugas kesehatan di nomor kontak yang tertera di kartu vaksinasi Anda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×