Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Vaksin Covid-19 menjadi vaksin ketiga yang digunakan dalam program yang digulirkan pemerintah. Dalam keterangan yang diunggah di situs resminya, Kementerian Kesehatan menyatakan vaksin Moderna tak cuma dialokasikan sebagai booster bagi para tenaga kesehatan (nakes), tetapi juga untuk masyarakat yang belum pernah mendapatkan vaksin Covid-19.
“Kami mengimbau kepada pemerintah daerah untuk memberikan vaksin merek Moderna sebagai dosis ketiga hanya kepada nakes. Selain untuk nakes, vaksin COVID-19 Moderna juga diperuntukkan bagi publik, khususnya ibu hamil dan masyarakat yang memiliki komorbid, yang belum pernah mendapatkan vaksinasi sama sekali,” demikian pernyataan Jurubicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, dalam keterangan tertulis tertanggal 13 Agustus.
Indonesia mendapatkan pasokan vaksin Covid-19 Moderna dari Pemerintah Amerika Serikat (AS), melalui skema berbagi vaksin Covax. Dari keterangan yang termuat di web milik Satgas Penanganan Covid-19, sejak Juli hingga 1 Agustus lalu, tercatat tiga tahap kedatangan vaksin Moderna di bandara Soekarno Hatta, Jakarta, dengan jumlah total vaksin yang diterima mencapai 8.000.160 dosis.
Baca Juga: Perhatikan, ini syarat terbaru bagi calon penumpang kereta api jarak jauh
Pada 11 Juli, vaksin Moderna pertama kali tiba di Indonesia, dengan jumlah sebanyak 3.000.060 dosis. Lalu, pada 15 Juli, Indonesia mendapatkan 1.500.100 dosis vaksin Moderna. Tahap kedatangan ketiga terjadi pada 1 Agustus lalu, dengan jumlah sebanyak 3,5 juta dosis.
Stok vaksin Moderna yang dimiliki Indonesia saat ini bisa dibilang terbatas, jika dibandingkan dengan masih banyaknya penduduk yang belum menerima vaksinasi dosis lengkap. Mengutip data terbaru vaksinasi di situs covid19.go.id, dari sasaran penerima vaksin sebanyak 208,2 juta lebih, baru 30,7 juta orang yang telah mendapatkan vaksinasi lengkap.
Itu alasan pemerintah membatas penggunaan vaksin Moderna yang disebut memiliki efikasi hingga 94,1% untuk mereka yang berusia di atas 18 tahun. Alokasi pertama penggunaan vaksin Moderna adalah untuk suntikan penguat bagi para nakes. Pemberian booster ini didasarkan atas alasan tingginya risiko yang dihadapi para nakes di saat gelombang infeksi virus corona varian Delta.
Baca Juga: Siapkan sistem kesehatan, Morrison: Jangan cuma fokus pada kenaikan kasus Covid-19
Menurut data tim mitigasi Ikatan Dokter Indonesia, selama masa pandemi sudah 949 jiwa nakes yang melayang. Dari angkat itu, jika dirinci, sebanyak 20 orang dokter meninggal kendati telah mendapatkan vaksinasi lengkap. Sementara data Perhimpunan Perawat Nasional Indonesia, ada 10 orang perawat yang sudah mendapat vaksinasi lengkap, namun kehilangan nyawa karena virus corona.
Merujuk ke data-data tersebut, serta jumlah kasus infeksi yang melonjak di awal Juli lalu, pemerintah memutuskan pemberian suntikan penguat vaksin Covid-19 khusus untuk nakes. Dalam konferensi pers virtual, pada 9 Juli lalu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut pemberian booster ini agar para nakes bisa berkonsentrasi dalam bekerja.
Sedangkan masyarakat umum yang berhak mendapatkan vaksin Moderna adalah ibu hamil dan mereka yang memiliki penyakit penyerta alias komorbid. Vaksinasi atas ibu hamil memang baru direkomendasikan Kemenkes pada awal bulan ini. Penyertaan ibu hamil sebagai sasaran penerima vaksin didasarkan atas data tingginya risiko yang dihadapi ibu hamil, jika tidak mendapatkan vaksin Covid-19.