Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Pemerintah telah menginstruksikan penggunaan masker kepada warganya saat berada di luar rumah, sebagai salah satu upaya pencegahan penularan virus corona.
Bahkan, masker non-medis, seperti masker kain sangat disarankan untuk digunakan.
Sementara penggunaan masker medis, ditegaskan hanya untuk para tenaga medis yang berhadapan langsung dengan penanganan wabah Covid-19 ini.
Baca Juga: Begini jurus Gubernur Ganjar menahan gelombang PHK di Jawa Tengah
Namun, kondisi ini justru berbanding terbalik dengan yang dilakukan Australia.
Wakil Pejabat Medis Tertinggi di Australia Profesor Paul Kelly justru mengatakan masker sangat penting bagi tenaga medis, melansir ABC News, Rabu (8/4/2020).
Pada tahap ini, kata dia, tidak direkomendasikan untuk dipakai warga Australia. Sebab, menurut Profesor Kelly, persediaan masker yang terbatas menjadi salah satu alasan belum diwajibkannya penggunaan masker secara umum kepada masyarakat.
Kurangi jumlah virus secara signifikan
Kendati demikian, dalam sebuah penelitian di Pusat Epidemiologi WHO di Hong Kong mengungkapkan masker medis terbukti secara signifikan mengurangi jumlah virus yang terdeteksi dalam partikel yang dilepaskan saat bernapas dan batuk.
Baca Juga: Planet Bumi lebih sedikit bergetar setelah sejumlah negara terapkan lokcdown
Penelitian yang diterbitkan jurnal Nature Medicine tersebut menjelaskan bagaimana masker medis dapat mengurangi jumlah virus corona musiman.
Salah satunya virus yang menyebabkan pilek biasa, yang dilepaskan ke udara melalui pernapasan atau batuk.
Namun, dalam penelitian ini tidak mencakup virus corona baru, SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19.