Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Infeksi virus corona SARS-CoV-2 atau Covid-19 dapat menyebabkan acute respiratory distress syndrome (ARDS). Apakah itu?
Sindrom gangguan pernafasan akut atau dikenal dengan ARDS gejala Covid-19 berat jamak berkembang dari radang paru (pneumonia) yang terus memburuk. Apabila tidak mendapatkan penanganan medis yang tepat, kondisi ini dapat berdampak fatal.
Berikut penjelasan lebih lanjut apa itu ARDS, gejala, penyebab, dan cara mengatasinya.
Apa itu ARDS pada gejala Covid-19 berat?
Melansir Mayo Clinic, ARDS adalah gangguan pernapasan akut yang terjadi ketika cairan menumpuk di kantung-kantung udara (alveoli) di paru-paru. Penumpukan cairan tersebut membuat paru-paru tidak terisi udara dalam jumlah cukup.
Imbasnya, oksigen yang mengalir dalam aliran darah minim dan organ tubuh tidak dapat berfungsi normal karena kekurangan oksigen. Lantas, bagaimana penderita Covid-19 bisa terkena ARDS.
Baca Juga: Jaga daya tahan tubuh dengan rajin minum vitamin selama pandemi Covid-19
Dilansir dari Yale Medicine, virus corona yang masuk ke tubuh pengidap Covid-19 kerap menempel di saluran pernapasan bagian atas. Setelah infeksi tersebut, penderita akan mengalami peradangan sebagai respons kekebalan alami tubuhnya. Gejalanya bisa berupa batuk, sakit tenggorokan, dan demam.
Di beberapa kasus, virus corona akan keluar dari saluran pernapasan bagian atas, bergerak di paru-paru, dan menyerang alveoli, dan memicu ARDS.
Lambat laun, alveoli yang terinfeksi virus akan kolaps seiring menurunnya fungsi paru dan kekurangan oksigen dalam darah. Di waktu yang bersamaan, cedera ini menyebabkan peradangan akut.
Baca Juga: Lakukan 8 Hal Ini Biar Gak Gampang Kena Mental Saat Pandemi
Kombinasi antara peradangan akut ditambah kadar oksigen rendah ini bisa berdampak fatal karena memicu kegagalan organ. ARDS pada pengidap Covid-19 berat biasanya muncul selang delapan hari setelah gejala awal.
Beberapa faktor risiko bisa meningkatkan peluang penderita Covid-19 terkena ARDS. Di antaranya usia sepuh, diabetes, dan tekanan darah tinggi.