kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengenal Penyebab dan Gejala Lesi Otak yang Dialami Ruben Onsu


Kamis, 21 Juli 2022 / 05:10 WIB
Mengenal Penyebab dan Gejala Lesi Otak yang Dialami Ruben Onsu


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Mari mengenal penyakit lesi otak. Apa saja gejala dan penyebab Lesi Otak. Presenter Ruben Onsu dikabarkan menderita penyakit lesi otak.

Penyakit lesi otak menjadikan Ruben Onsu tak bisa berada di dalam ruangan bersuhu dingin untuk waktu lama. Hal itu diungkapkan sendiri oleh Ruben Onsu saat bercerita mengenai penyakitnya di salah satu acara stasiun televisi yang dipandu Irfan Hakim dan Raffi Ahmad.

Diberitakan Kompas.com, Selasa (19/7/2022), Ruben pun mengaku kondisinya semakin menurun apabila suhu di studio terlalu dingin.

Mengenal penyakit lesi otak

Dilansir dari Mayo Clinic, lesi otak adalah kelainan yang terlihat pada tes pencitraan otak seperti MRI atau computerized tomography (CT). Pada pemindaian CT atau MRI, lesi otak muncul sebagai bintik gelap atau terang yang tidak terlihat seperti jaringan otak normal.

Biasanya, lesi otak adalah temuan insidental yang tidak terkait dengan kondisi atau gejala yang mengarah pada tes pencitraan. Kemungkinan lesi otak melibatkan area kecil hingga besar di otak, dan tingkat keparahan kondisi yang mendasarinya dapat berkisar dari yang relatif kecil hingga mengancam jiwa.

Baca Juga: Waspadai, 7 Gejala Stroke Paling Umum dan Pencegahannya

Gejala penyakit lesi otak

Dilansir dari WebMD, gejala lesi otak bervariasi tergentung jenis, lokasi, dan ukuran lesi. Beberapa gejala umum dari lesi otak meliputi:

  • Sakit kepala
  • Leher kaku
  • Mual, muntah, dan nafsu makan berkurang
  • Perubahan penglihatan atau sakit mata
  • Perubahan suasana hati, kepribadian, perilaku, kemampuan mental, dan konsentrasi
  • Kehilangan memori atau kebingungan
  • Kejang
  • Demam
  • Kesulitan bergerak.

Penyebab lesi otak

Penyebab lesi otak dapat disebabkan oleh cedera, infeksi, paparan bahan kimia tertentu, masalah dengan sistem kekebalan tubuh, dan lainnya. Namun demikian, biasanya penyebab lesi otak tidak diketahui.

Jenis penyakit lesi otak

Meskipun memiliki definisi yang sama, yakni cedera atau kerusakan jaringan di dalam otak, lesi otak sangat bervariasi. Beberapa kondisi yang umum antara lain:

  • Abes

Abses otak adalah area infeksi, termasuk nanah dan jaringan yang meradang. Kondisi ini tidak umum tapi mengancam jiwa. Abses otak sering terjadi setelah infeksi, biasanya di area terdekat seperti infeksi telinga, sinus, atau gigi. Kondisi ini dapat muncul setelah cidera atau operasi pada tengkorak.

  • Malformasi arteriovenosa (AVM)

AVM adalah jenis lesi otak yang terjadi selama perkembangan awal. Arteri dan vena di otak tumbuh menjadi kusut dan dihubungkan oleh struktur seperti tabung yang disebut fistula.

Arteri tidak sekuat arteri normal. Vena sering membesar karena aliran darah yang konstan langsung dari arteri melalui fistula ke vena. Pembuluh darah yang rapuh ini bisa pecah, membocorkan darah ke otak.

Selain itu, jaringan otak mungkin tak menerima cukup darah, sehingga tidak berfungsi dengan baik. Kerusakan otak dapat menyebabkan kejang sebagai gejala awal dari AVM.

  • Infark serebral

Infark mengacu pada kematian jaringan. Infark serebral atau stroke adalah lesi otak di mana sekelompok sel otak mati saat tidak mendapatkan cukup darah.

  • Cerebral palsy

Cerebral palsy merupakan jenis lesi otak yang terjadi ketika bayi masih dalam kandungan. Kondisi ini tidak berkembang seiring waktu, tapi lesi otak memengaruhi kemampuan anak untuk bergerak, yang juga dapat membuat komunikasi dan keterampilan terkait menjadi sulit.

  • Multiple sclerosis (MS)

Kondisi ini menyebabkan sistem kekebalan menyerang dan merusak lapisan saraf (myelin) di otak dan sumsum tulang belakang. Lesi otak mempersulit pesan untuk dikirim dan diterima dengan baik antara otak dan bagian tubuh lainnya.

  • Tumor

Tumor merupakan gumpalan sel yang tumbuh secara tidak normal. Beberapa tumor di otak tidak bersifat kanker atau jinak. Sedangkan yang bersifat kanker, mungkin tumor mulai di otak atau menyebar dari tempat lain di tubuh (metastasis), bahkan kemungkinan tumbuh dengan cepat atau tetap stabil.

Itulah pengertian, gejala dan penyebab lesi otak yang dialami presenter Ruben Onsu. Semoga Ruben Onsu lekas sembuh dari penyakit lesi otak.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Itu Penyakit Lesi Otak seperti yang Diidap Ruben Onsu?",


Penulis : Dandy Bayu Bramasta
Editor : Sari Hardiyanto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×