kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.522.000   9.000   0,59%
  • USD/IDR 15.929   6,00   0,04%
  • IDX 7.305   -21,35   -0,29%
  • KOMPAS100 1.115   -5,42   -0,48%
  • LQ45 878   -5,12   -0,58%
  • ISSI 223   -0,79   -0,35%
  • IDX30 449   -2,52   -0,56%
  • IDXHIDIV20 538   -3,76   -0,69%
  • IDX80 127   -0,64   -0,50%
  • IDXV30 130   -0,39   -0,30%
  • IDXQ30 149   -1,02   -0,68%

Mengenal TBC, penyakit pernapasan yang tak kalah menakutkan dari Covid-19


Senin, 18 Januari 2021 / 13:22 WIB
Mengenal TBC, penyakit pernapasan yang tak kalah menakutkan dari Covid-19
ILUSTRASI. Mengenal penyakit TBC, penyakit pernapasan yang tak kalah menakutkan dari Covid-19. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/ama/17


Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID - Selain penyakit akibat virus Covid-19, Anda juga perlu waspada dengan penyakit Tuberculosis atau TBC.

Penyakit ini justru sudah sejak awal menghantui masyarakat Indonesia. Imunisasi bahkan sudah diberikan kepada anak-anak untuk mencegah penyakit TBC. 

Melansir dari laman WHO, masyarakat dari kalangan menengah ke bawah rentan terjangkit penyakit TBC. 

Setengah dari total pasien gangguan pernapasan ini ditemukan di negara India, China, Indonesia, Nigeria, Bangladesh, Filipina, Pakistan, dan Afrika Selatan. 

Bersama dengan HIV, TBC merupakan penyakit menular yang mematikan. Ada sebanyak 1,7 juta orang meninggal akibat TBC. 

Bersumber dari situs resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ada setidaknya 845.000 orang di Indonesia yang terjangkit penyakit TBC. 

Dengan angka sebanyak ini, Indonesia berada di posisi ketiga dengan beban TBC tertinggi setelah India dan China. 

Baca Juga: Begini cara kerja vaksin Covid-19 hingga bisa bantu tubuh memerangi virus corona

Penyebab TBC

Penyakit TBC disebabkan oleh infeksi dari bakteri Mycobacterium tuberculosis (TBC). Mengutip dari website WHO, bakteri ini sering menyerang paru-paru manusia.

Bakteri TBC juga bisa menyerang organ lain, seperti tulang, otak, kelenjar getah bening, dan kulit.

Penularan penyakit TBC dari udara saat pasien TBC bersin, batuk, atau meludah. Dari cairan tersebut, bakteri akan terbawa oleh udara dan menginfeksi orang lain. 

Bakteri TBC bisa terbawa di udara karena pasien TBC tidak menutup mulut dengan benar. Orang yang berada di sekitar pasien yang menghirup udara yang mengandung bakteri TBC bisa tidak langsung menderita penyakit ini. 

Dikutip dari TBC Indonesia, situs khusus TBC dari Kemenkes, kuman tersebut bisa saja "tidur" atau dormant dalam tubuh. 

Saat imun tubuh menurun, bakteri yang tertidur tersebut akan aktif dan memperbanyak diri. Di saat inilah kita kemudian menjadi sakit TBC. 

Peralatan makan, pakaian, mandi, atau tempat tidur yang dibersihkan dan dicuci bersih tidak akan menjadi media penularan penyakit TBC. 

Baca Juga: 16 Daftar pertanyaan yang harus dijawab saat vaksinasi Covid-19



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×