kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mengenal Overthinking yang Banyak Dialami Remaja dari Bahaya hingga Cara Mengatasinya


Rabu, 13 Juli 2022 / 12:28 WIB
Mengenal Overthinking yang Banyak Dialami Remaja dari Bahaya hingga Cara Mengatasinya
ILUSTRASI. Mengenal Overthinking yang Banyak Dialami Remaja dari Bahaya hingga Cara Mengatasinya.


Penulis: Tiyas Septiana

Overthinking, menurut Nida, berdampak pada kesehatan mental, salah satunya adalah stres berlebihan. 

Sebab, otak terlalu banyak memikirkan hal-hal yang belum pasti secara berlebihan. Apabila terus berlanjut, akan berisiko pada gangguan mental. 

Jika overthinking mulai mendominasi kehidupan, seseorang bisa mengalami terdistorsi karena tidak berada dalam realitas.

Baca Juga: Pendaftaran Jalur-Jalur PMB Telkom University 2022 Ini yang Masih Dibuka, Cek Infonya

"Banyak orang menjadi bermasalah karena sudah over itu tadi. Bisa mengalami gangguan mental karena tidak bisa lagi membedakan antara realitas dengan yang sebenarnya baru ada dalam pikiran," kata dia.

Karena itu, Nida menyebutkan, perlu menghindari overthinking agar terhindar dari efek negatif yang bisa timbul. Dan, ada beberapa cara untuk mengatasi mengalami overthinking, di antaranya:

  • Berpikir rasional
  • Mengelola pikiran 
  • Segera menyadari jika yang dipikirkan sudah mengarah pada overthinking

Kemudian, membangun pikiran positif agar tidak tenggelam dalam pemikiran negatif. Salah satu caranya, mengucapkan kata-kata positif pada diri sendiri, yang biasa disebut sebagai afirmasi. 

Misalnya, "Saya tidak seburuk yang saya pikirkan", "Tenanglah, semua akan baik-baik saja". Afirmasi tersebut akan membantu mengurangi overthinking. 

"Selain itu, berkegiatan seperti menekuni hobi atau olahraga juga bisa menjadi cara pengalihan agar tidak terlalu sering berpikir tentang diri sendiri, yang dapat memunculkan overthinking," imbuh Nida.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×