kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mengenal kesamaan dan perbedaan virus corona dengan influenza


Kamis, 17 September 2020 / 23:50 WIB
Mengenal kesamaan dan perbedaan virus corona dengan influenza


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Saat pandemi virus corona baru terus berkembang, banyak orang yang menarik ke perbandingan dengan virus penyebab influenza. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, virus corona baru dan virus flu sama-sama menyebabkan penyakit pernapasan. Namun, ada perbedaan penting antara kedua virus tersebut dan cara penyebarannya. 

"Ini memiliki implikasi penting bagi langkah-langkah kesehatan masyarakat yang dapat dilaksanakan untuk menanggapi setiap virus," kata WHO dalam laman resminya.

Apa kesamaan virus corona baru dan influenza?

Menurut WHO, ada dua persamaan antara virus corona baru dan influenza, yakni:

Pertama, virus corona baru dan influenza memiliki gejala penyakit yang serupa. Artinya, keduanya menyebabkan penyakit pernapasan, mulai dari asimtomatik atau ringan hingga parah dan menyebabkan kematian.

Baca Juga: Data WHO: 1 dari 7 kasus virus corona adalah petugas medis

Kedua, kedua virus menular melalui kontak, tetesan, dan fomites. Sehingga, tindakan kesehatan masyarakat untuk mencegah infeksi juga sama

Misalnya, menjaga kebersihan tangan dan etika pernapasan yang baik, seperti menutup mulut saat batuk dengan siku tangan atau tisu.

Apa perbedaan virus corona baru dan influenza?

WHO menyebutkan, kecepatan penularan merupakan poin penting perbedaan antara kedua virus tersebut. 

Influenza memiliki masa inkubasi atau waktu dari infeksi hingga muncul gejala yang lebih pendek dibanding virus corona baru. Begitu juga dengan interval serial atawa waktu antara kasus berturut-turutnya. 

Interval serial untuk virus corona baru sekitar 5-6 hari. Sedangkan untuk virus influenza, interval serialnya adalah 3 hari. Artinya, influenza bisa menyebar lebih cepat dari virus corona baru.

Baca Juga: WHO: Jangan ubah pandemi virus corona jadi politik sepak bola

Penularan dalam 3-5 hari pertama penyakit, atau kemungkinan penularan virus sebelum muncul gejala, merupakan pendorong utama penularan influenza. 

Sebaliknya, "Kami mengetahui, ada orang yang dapat menularkan virus Covid-19 dalam 24 hingga 48 jam sebelum timbul gejala. Tapi, saat ini, hal itu tampaknya bukan pendorong utama penularan," ujar WHO.

Perbedaan lainnya, jumlah reproduksi. Jumlah infeksi sekunder yang ditimbulkan dari satu individu yang terinfeksi antara 2 dan 2,5 untuk virus corona baru, lebih tinggi dari influenza. 

Hanya, "Perkiraan untuk virus Covid-19 dan influenza sangat bergantung pada konteks dan waktu, membuat perbandingan langsung lebih sulit," imbuh WHO.

Kemudian, anak-anak adalah pendorong penting penularan virus influenza di masyarakat. Untuk virus corona baru, data awal menunjukkan, anak-anak lebih sedikit terpengaruh ketimbang orang dewasa, dan tingkat serangan klinis pada kelompok usia 0-19 tahun rendah. 

Baca Juga: PBB: Virus corona adalah ancaman keamanan nomor satu dunia

"Data awal lebih lanjut dari studi penularan rumahtangga di China menunjukkan, anak-anak terinfeksi dari orang dewasa, bukan sebaliknya," ungkap WHO.

Lalu, meskipun rentang gejala kedua virus tersebut serupa, fraksi dengan penyakit parah tampaknya berbeda. 

Untuk virus corona baru, data hingga saat ini memperlihatkan, 80% infeksi ringan atau asimtomatik, 15% infeksi berat dan membutuhkan oksigen, lalu 5% infeksi kritis sehingga memerlukan ventilasi. 

Fraksi infeksi parah dan kritis ini akan lebih tinggi dari yang diamati untuk infeksi influenza.

Perbedaan lainnya, mereka yang paling berisiko terkena infeksi influenza parah adalah anak-anak, wanita hamil, lansia, yang memiliki kondisi medis kronis, dan yang mengalami imunosupresi. 

"Untuk Covid-19, pemahaman kami saat ini adalah bahwa usia yang lebih tua dan kondisi yang mendasarinya meningkatkan risiko infeksi parah," kata WHO.

Selanjutnya: Begini cara memakai dan merawat masker kain, menurut WHO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×