kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mengenal dexamethasone, obat dewa yang bisa tingkatkan peluang hidup pasien corona


Rabu, 17 Juni 2020 / 23:55 WIB
Mengenal dexamethasone, obat dewa yang bisa tingkatkan peluang hidup pasien corona


Sumber: Kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Upaya pencarian obat dan vaksin untuk penyakit Covid-19 terus berbagai negara lakukan. Baru-baru ini, sebuah uji klinis menunjukkan, dexamethasone efektif bekerja melawan virus corona baru. 

Ilmuwan Inggris bahkan menyebut dexamethasone sebagai terobosan besar dalam perang melawan virus corona. Keefektifan dexamethasone mengemuka setelah tim dari Universitas Oxford melaporkan hasil uji coba kepada ribuan pasien.

Temuan tim dari Universitas Oxford yang rilis Selasa (16/6) memperlihatkan, obat steroid tersebut sukses mengurangi risiko kematian pada pasien Covid-19 dengan kondisi parah. 

Baca Juga: Inggris: Ini pertama kalinya obat bisa meningkatkan peluang hidup pasien corona

Lantas, apa manfaat sebenarnya dan fungsi dari dexamethasone yang mendapat julukan obat dewa lantaran bisa menyembuhkan beragam penyakit? 

Ketua Departemen Farmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr Wawaimuli Arozal, M Biomed, PhD mengatakan, dexamethasone merupakan obat anti-inflamasi atau anti-peradangan yang tergolong obat keras. 

"Dexamethasone termasuk obat keras golongan kortikosteroid sebagai anti-inflamasi atau anti-peradangan," kata Wawaimuli kepada Kompas.com, Rabu (17/6). 

Baca Juga: Dexamethasone sembuhkan pasien corona parah, kabar manis dari Inggris!

Menurut dia, penggunaan obat ini umumnya untuk pasien dengan keluhan ada indikasi pada cedera kepala berat, peradangan yang hebat, dan penyakit otoimun. 

Untuk penggunaan, dosis sehari penggunaan tergantung dengan indikasi. "Biasanya dua kali 0,5 mg tablet. Kalau suntikan beda lagi, tergantung berat ringannya penyakit," ujar Wawaimuli.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×