Penulis: Virdita Ratriani
KONTAN.CO.ID -Jakarta. Sejumlah kasus dugaan cacar monyet atau monkeypox telah dilaporkan di Inggris, Portugal, dan Spanyol.
Dugaan kasus cacar monyet tersebut meningkatkan kewaspadaan lantaran monkeypox kebanyakan terjadi di Afrika Barat dan Tengah, dan hanya kadang-kadang menyebar di tempat lain.
Terdapat dua bentuk cacar monyet, yakni galur Afrika Barat yang lebih ringan dan galur Afrika Tengah atau Kongo yang lebih parah.
Meskipun infeksi virus cacar monyet di Afrika Barat kadang-kadang menyebabkan penyakit parah pada beberapa individu, namun biasanya cacar monyet bisa sembuh sendiri.
Baca Juga: Wabah Cacar Monyet Melanda Eropa, Lebih dari 100 Kasus Terdeteksi
Cara penularan cacar monyet
Cacar monyet adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis). Dikutip dari laman Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan RI, virus monkeypox adalah anggota genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae.
Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar Smallpox) dan virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar Smallpox).
Cacar monyet atau monkeypox pertama kali ditemukan pada tahun 1958 di Denmark ketika ada dua kasus seperti cacar muncul pada koloni kera yang dipelihara untuk penelitian, sehingga cacar ini dinamakan 'monkeypox'.
Baca Juga: Kasus Cacar Monyet Makin Menyebar di Benua Biru, Ini Analisa Para Ahli
Di Afrika, infeksi monkeypox telah ditemukan pada banyak spesies hewan, diantaranya monyet, tikus Gambia dan tupai. Inang utama dari virus ini adalah rodent (tikus).
Monkeypox atau cacar monyet adalah penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang ditularkan oleh virus ke manusia dari hewan seperti monyet dan hewan pengerat (rodent) melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh atau lesi kulit hewan yang terinfeksi, dan mengonsumsi daging hewan liar yang terkontaminasi (bush meat).
Penularan antar manusia sangat mungkin, namun jarang. Masuknya virus cacar monyet adalah melalui kulit yang rusak, saluran pernapasan, atau selaput lendir (mata, hidung, atau mulut).
Seseorang yang terinfeksi berisiko menularkan Monkeypox sejak timbulnya ruam atau lesi. Namun, setelah semua keropeng rontok, seseorang sudah tidak berisiko menularkan lagi.
Baca Juga: Ciri-Ciri & Cara Penularan Cacar Monyet yang Banyak Terjadi Di Eropa