Penulis: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Bagaimana kadar asam urat dalam darah bisa naik dan menimbulkan penyakit? Anda mungkin pernah mempertanyakan tentang penyebab asam urat bisa melonjak.
Penyakit Artritis gout atau asam urat dalam darah tinggi (hiperuresemia) sering menjadi permasalahan bagi kebanyakan orang yang mengalaminya, sebab gejala yang timbul dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Melansir dari situs Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, jumlah kasus penyakit asam urat di Indonesia mencapai 18 persen, angka ini lebih tinggi dibanding kasus yang terjadi di Thailand, yaitu sebanyak 9-11 persen.
Kasus ini paling sering dijumpai pada usia lebih dari 75 tahun sebanyak 54,8 persen namun juga tidak sedikit ditemukan pada kelompok usia kurang dari 75 tahun termasuk usia dewasa muda yaitu sebanyak 45,2 persen.
Baca Juga: Prakerja Gelombang 49 Dibuka, Ini Syarat & Cara Daftarnya di Dashboard.prakerja.go.id
Firman Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya menjelaskan, asam urat merupakan hasil metabolisme dari zat purin yang terkandung dalam makanan yang manusia konsumsi.
“Sebenarnya kadar asam urat dalam darah tidak selalu berbahaya bagi tubuh, bila dipertahankan dalam batas normal, yaitu pada wanita 2,6-6 mg/dl, sementara pada pria 3,5-7 mg/dl,”ujar Firman, dikutip dari situs UM Surabaya.
Penyebab asam urat naik
Salah satu manfaat asam urat yaitu sebagai antioksidan, yang dapat mengurai radikal bebas dalam tubuh. Namun sebaliknya bila asam urat tinggi lebih dari 7 mg/dl, dapat menimbulkan beberapa masalah pada tubuh.
Meningkatnya kadar asam urat tersebut bisa dikenali dengan tanda dan gejala seperti, sendi mendadak terasa sakit, kesulitan untuk berjalan akibat nyeri sendi yang hebat terutama di malam hari, pembengkakan, kemerahan, rasa panas, kulit bersisik pada sendi dan terasa gatal.
Firman menjelaskan, meningkatnya asam urat dalam darah dapat disebabkan oleh dua hal, pertama karena terlalu banyak konsumsi makanan yang mengandung tinggi purin, seperti kacang-kacangan dan jeroan ayam.
Yang kedua adalah menurunnya ekresi kadar asam urat akibat terganggunya fungsi ginjal. Dua kondisi tersebut menjadi penyebab asam urat tinggi (hiperuresemia).
“Untuk itu pencegahan yang dapat dilakukan seperti, mengontrol kadar asam urat dengan menjaga pola makan yang sehat, melakukan olahraga rutin dan teratur 3-5 kali dalam seminggu, dan menjaga kesehatan ginjal agar selalu dapat berfungsi dengan baik,” jelasnya.
Baca Juga: Bertambah, Ini Durasi dan Besaran Biaya Pelatihan Prakerja Gelombang 49 Tahun 2023
Sedangkan pengobatan berdasarkan Clinical Pathway dapat dilakukan sebagai berikut; pada hari pertama keluhan dirasakan dapat diberikan kolkisin 0,5 mg, diklofenat 25-50 mg diberikan 2-3x sehari.
Pada kasus dengan keluhan minggu pertama dapat diberikan obat allupurinol 100-300 mg sehari dan kolkisin 0,5 mg.
“Sedangkan pada kasus yang terjadi pada 1-3 bulan, diberikan obat kolkisin 0,5 mg, allupurinol 100-300 mg dan diklofenat 25-50 mg. Pada kasus lebih dari 3 bulan, diberikan obat kolkisin 0,5 mg, allupurinol 100-300 mg, dosis dapat dinaikkan hingga 800 mg dan diklofenat 25-50 mg,” ungkap Firman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News