kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meminimalisir bahaya kesehatan melalui pengurangan risiko, ini contohnya


Jumat, 27 Agustus 2021 / 17:07 WIB
Meminimalisir bahaya kesehatan melalui pengurangan risiko, ini contohnya
ILUSTRASI. Warga dengan memakai masker melakukan transaksi jual beli di Pasar Cibinong, Bogor, Rabu (11/8).


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Inggris mulai Oktober tahun depan akan membatasi promosi makanan dan minuman kategori high in fat sugar, salt (HFSS) sebagai keseriusan mempromosikan gaya hidup sehat.

Kondisi pandemi menuntut Pemerintah Inggris untuk lebih aktif meningkatkan kesehatan masyarakat dengan mengurangi bahaya (harm reduction) pola konsumsi yang berisiko bagi warganya.

Maklum, obesitas menjadi salah satu momok terbesar bagi kesehatan publik di Inggris. Mengacu pada data National Health Service (NHS) 63% orang dewasa di Inggris mengalami obesitas. Obesitas ini juga menjadi salah satu penyebab sepertiga pelajar di negara tersebut putus sekolah. Bahkan, setiap tahun, NHS mesti menanggung beban 6 miliar Poundsterling untuk menangani penyakit yang terkait dengan obesitas.

Kebijakan ini rencananya akan melarang produk HFSS dipromosikan dengan cara seperti “buy one get one free” dan dipromosikan pada tempat-tempat strategis di toko ritel maupun pusat perbelanjaan. Tak hanya itu, minuman bergula tinggi juga dilarang dijual dengan skema bebas isi ulang (free refill).

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, per 27 Agustus: Tambah 12.618 kasus baru, taat selalu prokes

“Pandemi Covid-19 telah membawa kita untuk lebih memperhatikan kelebihan berat badan mengingat obesitas sangat berpengaruh buruk terhadap kesehatan. Kami ingin setiap orang lebih sering mengonsumsi makanan yang lebih sehat. Kebijakan ini akan membantu supermarket lebih fokus mempromosikan pilihan makanan yang lebih sehat,” ungkap Menteri Kesehatan Inggris Jo Churcill dilansir dari laman Gov.uk, Jumat (27/8).

Konsep pengurangan bahaya ini sebenarnya bukan pendekatan baru. Melansir dari National Center for Biotechnology Information (NCBI), pengurangan bahaya merupakan upaya untuk mengurangi risiko dari kebiasaan tertentu yang memiliki dampak negatif. Tujuannya supaya dampak negatif dari kebiasaan tersebut dapat berkurang.

Karena efektivitasnya, pengurangan bahaya mulai banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari yang tidak terbatas pada urusan kesehatan saja. Simak contoh aplikasi konsep pengurangan bahaya berikut ini: 

1.      Penggunaan Masker

Di tengah pandemi Covid-19, masker merupakan benda wajib yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Tapi tahukah kamu bahwa masker merupakan salah satu contoh aplikasi pengurangan bahaya?

Menggunakan masker mengurangi risiko paparan virus maupun bakteri yang tersebar di udara. Selain itu, masker juga dapat membantu mengurangi bahaya pemaparan virus kepada orang lain.

Baca Juga: Produsen elektronik Polytron ikut rilis masker kesehatan dengan merek Hana Masker

Bisa dibayangkan, jika tidak ada masker bisa jadi penyebaran Covid-19 akan semakin tidak terkendali. Meski demikian, penggunaan masker harus diikuti dengan sederet langkah sanitasi lain seperti cuci tangan dan menjaga jarak agar efektivitas pencegahannya semakin tinggi.




TERBARU

[X]
×