kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mayoritas penderita virus corona adalah laki-laki, mengapa?


Selasa, 04 Februari 2020 / 16:50 WIB
Mayoritas penderita virus corona adalah laki-laki, mengapa?


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - DEPOK. Segala informasi mengenai virus corona menjadi bahasan yang dicari masyarakat terutama di Indonesia, mulai dari penularan hingga pencegahannya. Namun perlu diketahui bahwa mayoritas pasien yang dinyatakan terinfeksi virus corona merupakan laki-laki.

Dokter spesialis paru RSUI Raden Rara Diah Handayani menyebut bahwa dari total kasus corona virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina itu hingga hari ini Selasa (4/2) ini tercatat menjadi 20.626 kasus. Angka tersebut meningkat cepat dari 14.557 kasus pada 2 Februari 2020 lalu.

Baca Juga: Jangan panik, begini cara mencegah terpapar dari virus corona

Dari total kasus tersebut 71% disebut Diah mayoritas ialah pasien laki-laki. Meski termasuk cepat dalam transmisi atau penyebaran, Diah mengungkapkan angka kematian akibat virus corona terbilang rendah.

"Kalau dibanding dengan flu burung corona virus ini terbilang lambat. Sekitar 2% dari total kasus sekarang, kalau dulu flu burung itu angka kematian 87%. Hanya transmisi yang cepat jadi mengkhawatirkan," jelas Diah saat acara media briefing fakta corona virus dan influenza di RSUI, Depok, Selasa (4/2).

Penjelasan lebih lanjut mengapa laki-laki lebih rentan akan virus corona, dijelaskan oleh Spesialis Mikrobiologi RSUI dr. R. Fera Ibrahim bahwa jumlah reseptor ACE2 pada laki-laki lebih banyak ketimbang perempuan dari penelitian yang dilakukan saat terjadi kasus SARS dulu.

Fera memaparkan virus yang masuk ke tubuh akan menginfeksi sel dimana untuk masuk ke dalam sel melalui reseptor.

Baca Juga: Jokowi minta Indonesia manfaatkan ceruk peluang akibat virus korona

"Reseptor itu ada di nasofaring sampai otak, tapi banyak di epitel paru. Dan ACE2 banyak ada pada laki-laki, dan lebih banyak pada ras Asia," ungkap Fera.

Selain lebih banyak menginfeksi laki-laki corona virus juga lebuh rentan menginfeksi usia dewasa lanjut dibanding usia dewasa muda. Meski demikian semua usia berisiko terkena oleh virus yang diduga berasal dari kelelawar tersebut.

Tak hanya itu kondisi si pasien yang mengidap penyakit tertentu sebelumnya misalnya diabetes hingga usia tua juga membuat infeksi menjadi berat hingga menyebabkan kematian.

Baca Juga: Kementan bantah kenaikan bawang putih karena pembatasan impor terkait virus corona

Fera mengatakan bahwa virus secara umum merupakan mikroorganisme parasit yang tidak dapat berproduksi di luar sel inang. Dalam artian virus bisa bereplikasi memperbanyak diri jika sudah masuk ke dalam sel hidup artinya saat virus korona berada di ruang terbuka dan belum menjangkit inang sel virus tersebut masih dapat dilumpuhkan.

Salah satunya melalui pemanasan pada suhu sekitar 56 derajat Celcius selama 30 menit.

"Virus tersebut juga dapat dilumpuhkan dengan alkohol pada kadar tertentu dan cairan desinfektan yang mengandung chlorine, hydrogen peroxide disinfestant, chloroform dan pelarut lipid," imbuh Fera.

Baca Juga: Jokowi minta kalkulasi dampak ekonomi bagi Indonesia akibat virus corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×