kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Long Covid Bisa Berefek Buruk, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya


Senin, 07 Maret 2022 / 08:42 WIB
Long Covid Bisa Berefek Buruk, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sebagian penyintas Covid-19 ada yang merasakan long Covid. Long Covid merupakan kondisi tak normal yang bisa terjadi pasca-sembuh dari Covid-19. 

Banyak orang bertanya-tanya, apakah Omicron juga bisa menyebabkan efek long covid seperti varian virus corona SARS-CoV-2 lainnya? 

Seperti diketahui infeksi virus corona atau Covid-19 Omicron kebanyakan menyebabkan gejala penyakit yang relatif ringan ketimbang infeksi Delta atau Alfa. 

Namun, terkadang Covid-19 juga bisa menyebabkan gejala berat sampai menyebabkan pengidapnya meninggal dunia, terutama bagi orang dengan penyakit penyerta (komorbid) dan belum disuntik vaksin Covid-19. 

Untuk menjawab pertanyaan di atas, berikut penjelasan terkait efek long covid Omicron dan pencegahannya. 

Baca Juga: Paling Sering Dikeluhkan Pasien Covid-19, Ini 5 Ciri-ciri Gejala Omicron

Kemungkinan long covid Omicron menurut ahli 

Mengingat Omicron baru teridentifikasi pada akhir November lalu, para ahli hingga kini masih terus meneliti efek long covid galur anyar ini. 

Tapi, beberapa pakar mewanti-wanti kemungkinan long covid yang perlu diwaspadai para penyintas infeksi Omicron. Ahli penyakit menular AS Dr. Anthony Fauci menyampaikan, infeksi virus corona varian apa pun, termasuk Omicron, potensial menyebabkan long covid. 

“Long covid bisa terjadi apa pun varian virusnya. Belum ada bukti bahwa ada perbedaan (long covid) antara Delta sampai Omicron,” jelas dia, kepada Healthline. 

Penelitian sebelumnya mengungkapkan, sekitar 30 persen penyintas Covid-19 merasakan efek long covid. Studi juga menemukan, satu dari tujuh anak dan remaja pengidap Covid-19 masih merasakan gejala penyakit selang 15 minggu setelah terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Kenali Dua Gejala Baru Varian Omicron BA.2 atau Siluman

Sementara itu, ahli virologi dari pusat studi penyakit menular hVIVO yang berbasis di London Inggris Andrew Catchpole, DPhil, memperkirakan, persentase kasus long covid Omicron kemungkinan lebih jarang dibandingkan varian lainnya. 

Dilansir dari National World, gejala Omicron seperti pilek, sakit kepala atau pusing, bersin-bersin, batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot dan sendi, kelelahan, mual, atau ruam biasanya muncul selama lima hari. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×