kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lima Besar Daerah Dengan Kepatuhan Memakai Masker Tertinggi


Minggu, 25 April 2021 / 23:39 WIB
Lima Besar Daerah Dengan Kepatuhan Memakai Masker Tertinggi
ILUSTRASI. Pengunjung mengenakan masker saat memilih pakaian pada gerai?pusat perbelanjaan di Jakarta, Rabu (24/3/2021).?(KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Tugas Penanganan Covid-19, merilis laporan analisis data Covid-19 per 18 April 2021. Hasilnya, terlihat tren peningkatan penggunaan masker pada masyarakat kabupaten/kota diseluruh Indonesia.

Merujuk laporan tersebut, hingga 18 April kemarin sebanyak 120 kabupaten/kota telah mematuhi penggunaan masker dengan tingkat kepatuhan 91% hingga 100%. Jumlah kabupaten/kota tersebut setara 34,68% dari total seluruh kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Jumlah terus terus bertumbuh sejak 11 Oktober 2020 silam. Saat itu, hanya 9,65% saja dari total kabupaten/kota yang masyarakatnya menggunakan masker dengan tingkat kepatuhan antara 91% hingga 100%.

Adapun nama-nama lima provinsi dengan kepatuhan paling tinggi dalam penggunaan masker diperoleh oleh Bali diurutan pertama. Selanjutnya berturut-turut dilaksanakan oleh provinsi Jambi, Kalimantan Tengah, DI Yogyakarta, dan Kalimantan Tengah.

Sementara lima provinsi dengan kepatuhan paling tinggi dalam hal kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kemungkinan dilaksanakan oleh provinsi Maluku, Jambi, Bali, DI Yogyakarta dan Sumatra Barat. 

Adapuin perkembangan terkini pada kasus positif Covid-19, per 21 April 2021 terjadi penambahan harian pasien terkonfirmasi positif sebanyak 5.720 kasus dengan jumlah kasus aktif ada 101.106 kasus atau persentasenya 6,2% dibandingkan rata-rata dunia 12,8%. Jumlah kesembuhan sebanyak 1.475.456 kasus atau telah menembus angka 91,1% dibandingkan rata-rata dunia 85,1%. Pada kasus meninggal sebanyak 44.007 kasus atau 2,7% dibandingkan rata-rata dunia 2,1%. 

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyebut pada tingkatan global, jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 per 22 April 2021, sebanyak 144.430.477 orang, dengan jumlah kematian 3.071.589 orang, dan jumlah kesembuhan 122.605.010 orang. 

"Dan perjuangan menghadapi pandemi masih berlangsung di berbagai negara, bahkan beberapa diantaranya semakin kewalahan beberapa bulan terakhir," menyampaikan Perkembangan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, pekan lalu (22/4).

Seperti India dengan jumlah kasus positif 2 bulan terakhir menunjukkan lonjakan yang sangat tajam. Sejak awal India berusaha menjaga kasus positif terus menurun dan berada di angka stabil rendah. Namun sejak pertengahan Februari 2021 hingga kini, kasus yang sebelumnya sekitar 9000 kasus baru menjadi lebih dari 300 ribu kasus baru per harinya yang berarti kenaikannya lebih dari 30 kali lipat. 

Turki mengalami hal tidak jauh berbeda. Kasus positifnya juga meningkat tajam. Melihat perkembangan di bulan Januari 2021, Turki berhasil mempertahankan penambahan kasus positif harian di angka 5000 kasus baru. Namun angka tersebut terus meningkat hingga April menjadi lebih dari 60 ribu kasus baru per harinya atau meningkat 12 kali lipat.

Sedikit berbeda di Brazil, angka kasus positif harian belum menunjukkan perbaikan signifikan dalam 6 bulan terakhir atau sejak Oktober 2020. Sepanjang periode itu, perkembangan kasus positif berkisar di angka 50 - 70 ribu kasus per harinya. 

Suksesnya Indonesia dalam menekan laju penularan dapat dilihat sebagai kontribusi positif dalam perkembangan kasus dunia. Dan dalam upaya menurunkan laju penambahan kasus positif, membutuhkan upaya sangat keras, tidak hanya dari satu sektor saja. Namun seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah harus bahu membahu dalam menjaga kualitas penanganan Covid-19. 

"Lonjakan kasus dapat kita hindari dengan terus meningkatkan pelayanan pada pasien Covid-19, utamanya pada gejala sedang dan berat, serta kesadaran masyarakat untuk terus disiplin menerapkan protokol kesehatan," pesan Wiku. 

Testing dan tracing harus menjadi upaya yang ditingkatkan untuk menjaring kasus baru sebelum terlambat. Sehingga treatment dapat dilakukan sedini mungkin. Masyarakat diharapkan mentaati aturan yang dibuat pemerintah dalam penanganan Covid-19. "Sebagai catatan, adanya aturan terkait peniadaan mudik juga hasil dari pembelajaran lonjakan kasus di India beberpaa waktu lalu," pesan Wiku.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×