Reporter: Markus Sumartomdjon | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fenomena kelaparan tersembunyi alias hidden hunger semakin menjadi perhatian. Studi komprehensif terbaru mengungkapkan lebih dari setengah anak Indonesia usia 0,5-12 tahun belum mendapatkan asupan cukup vitamin dan mineral esensial, meskipun mereka tampak sehat secara fisik.
Penelitian yang dipresentasikan dalam Seminar Nasional Gizi Anak 2025 belum lama ini menunjukkan defisiensi signifikan pada beberapa mikronutrien krusial seperti vitamin A, D, C, B1, serta zinc pada anak-anak Indonesia.
Para ahli kesehatan menyebut kondisi ini sebagai bom waktu kesehatan karena dampaknya baru terlihat dalam jangka panjang.
“Anak mungkin terlihat sehat, namun kekurangan mikronutrien dapat menyebabkan gangguan perkembangan kognitif, penurunan sistem imun, hingga masalah kesehatan jangka panjang,” jelas dr. Mesty Ariotedjo, pakar kesehatan anak dan CEO Tentang Anak dalam keterangan, Senin (29/9).
Baca Juga: Dehidrasi Anak Turun Kognitif? Ini Solusi Air Kemasan Berkualitas
Menurut data Kementerian Kesehatan, pola makan tidak seimbang, konsumsi makanan olahan tinggi kalori namun rendah nutrisi, serta gaya hidup serba cepat menjadi faktor utama di balik fenomena ini.
Sebuah survei terhadap 5.000 keluarga Indonesia mengungkapkan hanya 23% anak yang mengonsumsi sayur dan buah sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Untuk itu komunitas tentang anak melalui divisi Expert Boost meluncurkan inisiatif edukasi serta solusi praktis untuk membantu orang tua memenuhi kebutuhan nutrisi anak-anak mereka.
Salah satunya mengembangkan VitKids Multi Gummy. Ini adalah suplemen dengan 15 vitamin dan mineral esensial yang dirancang khusus untuk anak Indonesia.
Produk ini merupakan hasil penelitian selama tiga tahun dengan memperhatikan kebutuhan spesifik anak Indonesia berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) Kemenkes dan Acuan Label Gizi (ALG) BPOM. VitKids Multi Gummy mengandung 15 vitamin dan mineral esensial.
Expert Boost tidak hanya fokus pada pengembangan produk, tetapi juga berkomitmen pada edukasi masyarakat tentang pentingnya nutrisi mikro.
Melalui kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan dan berbagai institusi kesehatan, mereka meluncurkan program Indonesia Bergizi 2030 yang bertujuan menurunkan angka kekurangan mikronutrien pada anak Indonesia sebesar 40% dalam lima tahun ke depan.
Untuk mendukung misi ini, Expert Boost juga mengembangkan aplikasi pemantauan nutrisi anak dan platform edukasi daring yang dapat diakses gratis oleh orang tua di seluruh Indonesia.
“Pengalaman saya membuka mata tentang pentingnya mikronutrien.” Ucap Nikita Willy, publik figur yang kini jadi duta kesehatan.
Selanjutnya: Ada Transaksi Nego Jumbo di Saham ARCI, Basis Utama Prima Milik Happy Hapsoro Jualan?
Menarik Dibaca: Kesempatan Terakhir Promo Chatime Payday Funday, Minuman Favorit Cuma Rp 19.000/Cup
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News