Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Francisca bertha
KONTAN.CO.ID - JAKARTA - Maraknya hoaks kesehatan di dunia digital mendorong JEC Eye Hospitals and Clinics meluncurkan Matapedia sebagai ensiklopedia digital kesehatan mata pertama di Indonesia.
Langkah ini sekaligus menanggapi temuan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang mencatat 27,79% masyarakat Indonesia mengakses informasi kesehatan secara online.
Di sisi lain, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komdigi) mencatat 1.923 konten hoaks sepanjang 2024. Dari jumlah itu, 163 merupakan hoaks seputar kesehatan. Fenomena ini menunjukkan urgensi ketersediaan sumber informasi medis yang valid dan mudah diakses.
Presiden Direktur JEC Korporat Johan Hutauruk berkomitmen untuk memajukan kesehatan mata di Indonesia melalui inovasi dan edukasi yang berbasis sains.
"Sebagai ensiklopedia digital pertama di Indonesia, merupakan wujud nyata dari visi kami untuk mengoptimalkan penglihatan dan kualitas hidup masyarakat," ujar Johan dalam peresmian Matapedia, Jumat (25/4).
Baca Juga: Perluas Jaringan Layanan Kesehatan Mata di Sulawesi Tenggara, JEC Buka di Mentar
Inisiatif ini memperkuat posisi JEC sebagai pemimpin layanan mata dengan menyediakan informasi akurat yang memerangi misinformasi kesehatan, sekaligus memastikan akses pengetahuan bagi masyarakat dan tenaga medis di seluruh Indonesia.
Matapedia menyajikan ratusan artikel ilmiah seputar penyakit mata, prosedur medis, dan teknologi oftalmologi terkini, semuanya dalam format teks, audio, video, infografis, serta fitur interaktif Tanya AI.
Platform ini dirancang untuk melayani masyarakat umum maupun tenaga kesehatan primer di daerah.
Referano Agustiawan, Direktur Utama RS Mata JEC Kemang, mengatakan, ketimpangan antara kebutuhan layanan dengan ketersediaan SDM ini menjadi alasan kuat mengapa platform seperti Matapedia urgen tersedia.
"Kami ingin memastikan bahwa di tengah keterbatasan akses layanan langsung, masyarakat tetap bisa mendapatkan informasi yang tepat, akurat, dan bisa dipercaya," kata Referano.
Baca Juga: Layanan Kesehatan Mata Anak Satu Atap Perkuat Posisi JEC di Industri Eye Care
Ia berharap, tak ada lagi orang tua yang bingung menghadapi masalah mata anak karena informasi tidak akurat. Tak ada lagi pasien glaukoma yang terlambat berobat akibat mitos yang dibacanya.
Matapedia ditargetkan memuat lebih dari 1.000 artikel dalam satu tahun pertama, dan akan tersedia juga dalam bentuk aplikasi mobile yang inklusif bagi penyandang disabilitas netra.
Peluncuran ini dilakukan bersamaan dengan JEC International Meeting (JECIM) 2025, forum oftalmologi dua tahunan yang kembali digelar setelah vakum lima tahun.
Tahun ini, JECIM menghadirkan lebih dari 1.200 peserta dari 17 negara dan menyajikan berbagai sesi ilmiah, termasuk teknologi AI dalam diagnosis retina, bedah semi-robotik, serta hospital management.
Selanjutnya: Rekomendasi Penginapan Unik dan Desain Menarik dari Airbnb di Bali hingga Australia
Menarik Dibaca: Rekomendasi Penginapan Unik dan Desain Menarik dari Airbnb di Bali hingga Australia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News