kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kurangi dari Sekarang, Ini Bahaya Terlalu Sering Makan Mie Instan untuk Anak


Jumat, 07 Oktober 2022 / 15:00 WIB
Kurangi dari Sekarang, Ini Bahaya Terlalu Sering Makan Mie Instan untuk Anak
ILUSTRASI. Kurangi dari Sekarang, Ini Bahaya Terlalu Sering Makan Mie Instan untuk Anak.


Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -   Mie instan sering dijadikan sebagai alternatif makanan jika anak-anak tidak doyan makan makanan tertentu. 

Varian yang beragam dan rasa yang dapat diterima oleh lidah membuat mie instan sangat digemari masyarakat terutama anak-anak. 

Selain itu cara memasak yang praktis serta mengenyangkan membuat banyak orang cukup sering mengonsumsi makanan instan ini.

Bersumber dari situs Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), saat ini Indonesia menjadi negara dengan konsumsi mie instan kedua terbesar di dunia setelah Cina dengan 41,5 miliar bungkus. 

Baca Juga: Cara Daftar PPPK Guru 2022 di Sscasn.bkn.go.id dan syarat seleksinya

Mie instan sering dikonsumsi semua golongan

Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2020 menyebutkan, ada sebanyak 92 persen atau sekitar 248,7 juta penduduk Indonesia pernah mengkonsumsi mi instan (satuan bungkus sekitar 80 gr).

Tri Kurniawati Ahli Gizi UM Surabaya menjelaskan, berdasarkan data Riskesdas 2018, proporsi kebiasaan makan mie instan di Provinsi Jawa Tengah tercatat 3,8% (1 kali per hari), 58,9% (1-6 kali per minggu) dan 37,3% (3 kali per bulan).

Kelompok usia remaja 10-14 tahun proporsi kebiasaan makan mie instan tercatat 11,6% (1 kali per hari), 68,3% (1-6 kali per minggu) dan 20,2% (? 3 kali per bulan). 

Sedangkan kelompok usia remaja 15-19 tahun proporsi kebiasaan makan mie instan tercatat 11,2% (1 kali per hari), 67,6% (1-6 kali per minggu) dan 21,2% (3 kali per bulan).

“Sebuah penelitian menunjukkan bahwa 25 % anak tidak mengkonsumsi mie Instan, 5 % anak mengkonsumsi mie instan sebanyak kurang 2 kali seminggu dan 85 %  anak mengkonsumsi mie instan 2-3 kali dalam satu minggu,” tutur Tri  seperti dikutip dari situs UM Surabaya.

Bahaya sering makan mie instan 

Tri menjelaskan, kandungan gizi yang terdapat dalam mie instan belum mengandung gizi seimbang yang baik untuk tubuh. Menurut penelitian, mie instan mengandung karbohidrat tinggi.

“Seringkali kita menemukan mie instan dijadikan solusi untuk mengatasi anak-anak yang sulit makan, padahal jika pemberian mie instan dibiasakan terhadap anak-anak mereka akan merasa ketagihan,”imbuhnya lagi.

Tri menegaskan, konsumsi mie instan yang berlebihan dapat memberikan dampak yang tidak baik pada kesehatan, terutama pada anak. 

Baca Juga: Cara Diet Sehat untuk Menurunkan Berat Badan yang Aman untuk Tubuh, Anda Wajib Coba

Berikut ini bahaya konsumsi mie instan lebih dari satu kali seminggu atau berlebihan pada anak 

1. MSG yang terkandung dalam natrium yang terdapat pada mie instan, dan dikonsumsi secara berlebih akan berbahaya dan membuat anak terbiasa mengkonsumsi makanan dengan rasa gurih yang berlebihan. Hal ini menyebabkan anak tidak suka mengkonsumsi makanan yang dimasak di rumah terutama sayuran yang dibutuhkan oleh tubuh.

2. Mengakibatkan obesitas pada anak. Dikarenakan mie mengandung karbohidrat sederhana, lemak dan natrium tinggi, sehingga jika dikonsumsi pada secara terus menurus akan mengakibatkan obesitas, kenaikan kadar gula darah dan kenaikan darah.

3. Menyebabkan munculnya penyakit degenertif misalnya diabetes melitus dan tekanan darah tinggi. Anak yang mengkonsumsi mie instan sedari kecil, dan tidak menerima eduksi untuk merubah kebiasaan tersebut, akan terbawa sampai dewasa.

“Pola makan yang kelebihan karbohidrat dalam jangka waktu lama akan memicu penyakit diabetes melitus dan juga obesitas,”imbuhnya.

Tri menyarankan, apabila ingin mengkonsumsi mie instan sebaiknya di campur dengan bahan makanan lain sebagai sumber protein dan sumber vitamin misalnya dengan menambahkan sayur dan sumber protein hewani.

Anda bisa menambahkan telur dan sayuran segar setiap kali menyajikan mie instan agar lebih kaya nilai gizi.

“Hal ini dikarenakan karena pada dasarnya mie instan tinggi akan kalori, natrium dan lemak namun kadar protein dan serat cenderung kurang sehingga dapat digolongkan makanan yang kurang gizi,”pungkas Tri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×