kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kopi Baik atau Buruk untuk Penderita Darah Tinggi?


Senin, 20 Juni 2022 / 16:04 WIB
Kopi Baik atau Buruk untuk Penderita Darah Tinggi?
ILUSTRASI. Kopi baik atau buruk diminum penderita darah tinggi.


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Benarkah kopi yang mengandung kafein buruk untuk penderita tekanan darah tinggi? 

Kopi minuman berkafein yang digandrungi banyak orang di tanah air. 

Baca Juga: Selain Buah Kering, Ini Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes dan Ginjal

Biasanya kopi diminum saat pagi sebelum beraktivitas. Kandungan kafein dalam kopi bisa meningkatkan mood dan konsentrasi. 

Namun, ada sebagian orang yang menghindari minum kopi karena dianggap bisa meningkatkan tekanan darah. 

Benarkah demikian? 

Mengutip dari Medical News Today, kafein adalah vasokonstriktor yang artinya mengurangi ukuran pembuluh darah dan bisa meningkatkan tekanan darah. 

Kafein memberikan efek yang berbeda-beda sesuai dengan reseptornya. 

Peningkatan konsumsi kopi dihubungkan dengan sedikit penurunan hipertensi, menurut ulasan tahun 2017. 

Para peneliti menemukan penurunan risiko tekanan darah tinggi sekitar 9% saat seseorang minum 7 cangkir kopi per hari . Sedangkan akan terjadi penurunan risiko hipertensi 1% dengan minum secangkir kopi saban harinya. 

Ulasan yang sama menunjukkan fenol dalam kopi mungkin berperan untuk memberikan perlindungan.

Haruskah penderita darah tinggi menghindari minum kopi? 

Sebuah tinjauan tahun 2017 menyimpulkan bahwa orang dengan tekanan darah tinggi harus berhati-hati saat minum kopi, tapi mereka tidak perlu menghindarinya. 

Penelitian yang lebih baru menunjukkan minum tiga sampai empat cangkir kopi sehari memiliki efek netral atau menguntungkan. 

Sebuah penelitian tahun 2016 dari 40 peminum kopi biasanya dengan kondisi tubuh sehat menunjukkan bahwa semua jenis kopi meningkatkan tekanan darah tapi, kadarnya masih dalam kisaran sehat. 

Peningkatan tekanan darah bersifat sementara tapi masih terukur 3 jam setelah konsumsi. 

Beberapa penelitian kopi lainnya menunjukkan bahwa jumlah kopi yang diminum seseorang menentukan efeknya pada tekanan darah. 

Sebuah penelitian tahun 2015 menunjukkan peningkatan tekanan darah sistolik hanya pada orang yang tidak sering minum kopi. 

Review lainnya menemukan bahwa kebiasaan konsumsi kopi lebih dari tiga cangkir sehari tidak meningkatkan risiko hipertensi. Namun, ada sedikit peningkatan risiko hipertensi yang terkait dengan minum kopi satu sampai tiga cangkir kopi sehari. 

Kapan harus berhenti minum kopi 

Beberapa orang yang minum kopi mengalami insomnia, kecemasan, dan mulas. 

Menurut peneliti, beberapa orang mungkin mengalami gejala sakit kepala dan suasana hati buruk jika mereka tiba-tiba minum kopi. 

Bila mereka ingin mengurangi konsumsi kopi sebaiknya dilakukan secara bertahap. 

Penulis ulasan di JACC: Clinical Electrophysiology mencatat bahwa beberapa dokter menyarankan orang dengan fibrilasi atrium atau kondisi lain yang melibatkan detak jantung tidak teratur menghindari kopi. 

Para peneliti menyimpulkan asupan kafein sampai 300 mg per hari masih aman dan bisa melindungi terhadap gangguan irama jantung. 

Namun, para peneliti memperingatkan bahwa jika ada hubungan yang jelas antara episode aritmia dan kafein, seseorang tidak boleh minum kopi. 

Baca Juga: Selain Air Perasan Lemon, Ini 4 Minuman yang Bikin Kolesterol Jahat Rontok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×