kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kini, Primaya Hospital (PRAY) Sediakan Layanan Bayi Tabung


Selasa, 31 Januari 2023 / 08:00 WIB
Kini, Primaya Hospital (PRAY) Sediakan Layanan Bayi Tabung


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY) atau Primaya Hospital Group mengawali tahun 2023 dengan merambah segmen bisnis barunya yakni In Vitro Fertilization (IVF) atau disebut juga dengan program bayi tabung.

Primaya Hospital Group secara resmi meluncurkan pembukaan klinik teknologi bayi tabungnya yang diberi nama "Smart Fertility Clinic' yang merupakan hasil kerja sama dengan Smart IVF dan PT Ingin Anak. Peluncuran ini berlangsung di gedung Rumah Sakit Primaya Evasari Jakarta Pusat, Senin (30/1).

Direktur sekaligus CEO Primaya Hospital Group Leona A. Karnali mengatakan, keputusan untuk merambah segmen bisnis klinik bayi tabung ini sudah sejak lama direncanakan. Namun hal ini baru bisa terlaksana setelah perseroan menjadi perusahaan terbuka.

Meskipun Leona tidak merinci jumlah investasi dari kerjasama ini, namun yang pasti dirinya mengaku biaya investasi tidak begitu signifikan terhadap kas perseroan yang dalam artian tidak mengeluarkan banyak dana investasi. Segmen bisnis ini nantinya akan dikelola oleh PT Anugerah Bangsa Indonesia yang merupakan entitas anak usaha milik perseroan.

Baca Juga: Primaya Hospital (PRAY) Akan Tambah Rumah Sakit, Ini Sumber Dananya

"Tentu untuk kerjasama ini butuh investasi tapi tidak begitu signifikan kepada keuangan perseroan. Pastinya kami sangat antusias dan senang sekali dapat bersinergi dengan Smart IVF dalam menambah layanan terbaru dengan menghadirkan Smart Fertility Clinic, karena kami melihat di Indonesia kebutuhan akan program bayi tabung yang berkualitas baik masih sangat besar," kata Leona.

Dengan merambah segmen bisnis baru ini, PRAY mengaku semakin positif untuk dapat melampaui rata-rata pertumbuhan bisnis di bidang klinik bayi tabung. Maklum saja, permintaan pasar lebih tinggi dibandingkan dengan ketersedian yang ada di rumah sakit dalam negeri.

"Di Indonesia ada 52 rumah sakit yang menyediakan klinik program bayi tabung ini, tapi jumlah ini pun tidak dapat memenuhi permintaan dan kebutuhan dari pasar, sehingga kita melihat ini sebagai peluang yang sangat besar," kata Leona.

Lebih lanjut perseroan menjelaskan kasus infertilitas tercatat sekitar 10-15% atau terjadi pada 4-6 juta pasangan dari 39,8 juta pasangan usia subur di Indonesia. Ini tentunya memerlukan pengobatan infertilitas untuk akhirnya bisa mendapatkan keturunan.




TERBARU

[X]
×