kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kiat gereja menyelenggarakan ibadah yang aman dari Covid-19


Kamis, 26 November 2020 / 01:01 WIB
Kiat gereja menyelenggarakan ibadah yang aman dari Covid-19
ILUSTRASI. JAKARTA,12/07-MISA SECARA LANGSUNG DI KATEDRAL. Umat katolik mengikuti kebaktian atau misa mingguan di Gereja Katedral, Jakarta, Minggu (12/7). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Saat pandemi korona mulai terjadi di Indonesia, berbagai gereja Katolik menyelenggarakan ibadah misa secara online lewat streaming di channel masing-masing gereja yang dikelola oleh Komunikasi Sosial (Komsos) paroki. Tetapi saat PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) transisi diberlakukan beberapa gereja sudah mulai mengadakan ibadah misa secara offline dengan umat terbatas bergiliran dan tetap disiarkan secara live streaming.

Menurut Yohanes Bayu Samodro, Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama dalam webinar bersama Satgas Covid-19 pada Selasa, 24 November 2020 setiap keuskupan memiliki kebijakan masing-masing sesuai wilayahnya dalam mengatur umat beribadah di gereja katolik dan penerapan protokol 3M di gereja-gereja. Saat ini gereja-gereja katolik di Indonesia dikoordinir oleh 37 keuskupan. “Saat pandemi korona seperti ini adalah saatnya peduli kepada yang ditinggalkan dan yang terdampak pandemi,”ujarnya.

Khusus wilayah Jakarta dan sekitarnya yang masuk dalam wilayah Keusukupan Agung Jakarta saat ini memulai pendataan secara online bagi umat katolik yang hendak beribadah di gereja dengan membuat akun di portal belarasa.id. Umat yang bisa mendaftar dalam portal belarasa.id adalah umat yang sudah tercatat dalam BIDUK (Basis Integrasi Data Umat Keuskupan) atau Kartu Keluarga (KK) Katolik. Hal ini akan muncul saat verifikasi dalam pembuatan akun di portal belarasa.id.

Sebelumnya gereja masih menerapkan pendaftaran manual dengan melalui ketua lingkungan masing-masing dan umat yang bisa misa di gereja adalah yang sudah tercatat dalam daftar. Seperti di gereja Santo Barnabas, Pamulang, Tangerang Selatan yang memiliki 12 wilayah yang terdiri dari sekitar 60 lingkungan, maka pembagian umat misa di gereja secara bergiliran per wilayah. Hal ini untuk menjaga kapasitas gereja agar bisa menjaga jarak tempat duduk di dalam gereja.

Dalam webinar bersama Dirjen Bimas Katolik dan Satgas Covid-19 disampaikan bahwa berkumpul untuk beribadah adalah jantung dari tradisi kehidupan beragama.Webinar ini dilakukan lewat zoom dan juga disiarkan secara live streaming oleh Hidup TV dan diikuti oleh berbagai pengurus gereja dan komunitas.

Nah, bagaimana kehidupan beribadah di tengah pandemi, dr.Budi Santoso, anggota tim pakar Satgas Covid-19 memberikan beberapa tips.
1.Skrining usia dan kesehatan umat. Anak-anak dan lansia disarankan agar tidak hadir fisik ke rumah ibadah dan juga orang dengan penyakit lain seperti tekanan darah, jantung, asma, ginjal, kencing manis dan lain-lain.
2.Menentukan kapasitas kurang dari 50% dan umat bisa melakukan pendaftaran secara online.
3.Memperbanyak frekuensi jadwal ibadah, memperluas area ibadah (bila keduanya memungkinkan).
4.Mempersingkat durasi jadwal ibadah, tanpa mengurangi ketentuan kesempurnaan ibadah. (maksimal 45 menit).
5.Jarak antar umat (depan-belakang-samping kiri-kanan) sekitar 1 meter.
6.Memastikan sirkulasi udara yang baik dalam ruang ibadah. Caranya membuka semua dan jendela yang ada atau pintu juga dibuka
7.Beralih dari media cerak digital (paperless) untuk materi peribadatan atau informasi jadwal lainnya.
8.Menyediakan fasilitas cuci tangan dengan air sabun (wastafel portabel atau handsanitizer berbasis alkohol minimal 70%).
9.Menyediakan masker kain bagi umat yang tidak menggunakan masker di rumah ibadah.
10.Disinfeksi rutin pada rumah ibadah, terutama bagian/permukaan benda yang sering berkontak dengan umat
11.Mengukur suhu tubuh setiap jemaat yang datang ke rumah ibadah. Pengukuran dilakukan pada pintu masik, diperbolehkan masuk jika suhu kurang dari 38 derajat Celcius.
12.Mengatur jarak antar umat 1 meter saat antre masuk.
13.Menentukan pintu masuk dan pintu keluar berbeda.
14.Memastikan kebersihan makanan atau minuman yang diberikan pada umat.
15.Menghimbau umat untuk langsung pulang setelah beribadah.
16.Semuapetugas pendukungf penyelenggara diharuskan dalam kondisi sehat, bukan lansia dan tidak ada gejala Covid-19 dan tanpa penyakit lain.
17.Membuat surat pernyataan bahwa rumah ibadah telah memenuhi protokol kesehatan.

Sedangkan bagi umat yang hendak mengikuti ibadah di gereja, dr Budi Santoso memberikan beberapa panduan sebagai berikut:
1.Memastikan usia dan kesehatan diri
2.Memastikan kebersihan diri dengan cuci tangan
3.Menggunakan masker kain saat perjalanan dari dan ke rumah ibadah dan dalam kawasan rumah ibadah.
4.Memastikan rumah ibadah yang dituju sudah menerapkan protokol kesehatan sesuai ketentuan yang dibuktikan dengan surat pernyataan.
5.Tidak melakukan akktivitas dan kegiatan yang menggunakan kontak fisik, seperti bersalaman, berpelukan, rasa hormat dapat diekspresikan dengan bahasa isyarat.
6.Menjaga jarak sekitar 1 meter (depan-belakang, kiri-kanan)
7.Langsung pulang, tidak berkumpul setelah ibadah.
8.Membawa peralatan pendukung aktivitas ibadah masing-masing (kitab suci, buku Puji Syukur).

Dalam webinar tersebut dr Budi Santoso menegaskan bahwa kunci utama memutus penyebaran virus Covid-19 adalah dengan menjalankan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak) dan 3T (Tracing, Testing, Treatment). Masyarakat harus bersikap jujur dan dan suportif dalam tracing kepada diri sendiri dalam kegiatan selama 14 hari ke belakang. Sedang testing dan treatment dilakukan oleh tenaga kesehatan dan relawan yang menangani pasien Covid-19.

Selain itu dr Tjung Budi juga berpesan, “Ingat musuh adalah virusnya, bukan orangnya!”

Karena itu, persiapkan diri Anda dengan mematuhi semua protokol kesehatan yang diterapkan gereja masing-masing dan juga prosedur pendaftaran sebelumnya saat hendak mengikuti misa secara langsung di gereja. Jaga iman, aman dan imun. Selamat beribadah.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×