kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kenali gangguan pencernaan yang sering rambah bayi


Jumat, 24 Maret 2017 / 16:07 WIB
Kenali gangguan pencernaan yang sering rambah bayi


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Kesehatan pencernaan di masa awal kehidupan sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang bayi yang optimal. Namun, dari pencernaan pula, bayi sering terserang penyakit.

Pencernaan merupakan organ yang sering terpapar oleh lingkungan luar tubuh yang bisa menjadi pintu gerbang masuknya zat asing ke dalam tubuh. Ini disebabkan karena fisiologis saluran cerna bayi belum sempurna.

Menurut penelitian, satu dari dua orang anak memiliki paling tidak satu gangguan pencernaan. Ada tiga jenis gangguan pencernaan yang biasanya dialami anak, yaitu gumoh, kembung, dan konstipasi.

Thomas Ludwig, Principle Scientist of Paediatric Gastroenterology, Danone Nutricia Reserach mengungkapkan bahwa banyak orangtua yang datang ke dokter dengan kondisi khawatir dan stres, karena anaknya mengalami gangguan pencernaan.

“Kalau bayi gangguan pencernan, ibunya pasti stres. Tugas dokter untuk menenangkan orangtua, meyakinkan itu hal yang normal dan menyarankan perbaikan asupan nutrisi,” jelasnya dalam acara media workshop Nutricia, 7 Kehebatan Perut di JW Marriott, Jakarta (23/3).

Senada dengan Ludwig, dalam kesempatan yang sama Badriul Hegar, dokter spesialis anak menjelaskan bahwa sangat penting memberikan nutrisi terbaik untuk bayi, yaitu ASI. Begitupun, saat muncul masalah pencernaan, ASI sebaiknya tetap diberikan.

“Enggak ada susu yang kualitasnya sama dengan ASI. Karena ASI mengandung nutrisi yang bisa membantu mengurangi gangguan pencernaan. ASI mengandung lipid dan tinggi lemak yang baik untuk pencernaan,” ujar Hegar dari RSCM.

Ludwig menambahkan, selain tetap memberikan ASI, orangtua harus tetap tenang, menghindari asap rokok di dalam rumah, dan memerhatikan asupan ASI, baik itu frekuensinya, jumlahnya, ataupun teknik pemberiannya.

(Bestari Kumala Dewi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×