kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemenkes Sebut Kasus DBD Meningkat Sejak 5 Tahun Terakhir


Minggu, 05 Februari 2023 / 21:40 WIB
Kemenkes Sebut Kasus DBD Meningkat Sejak 5 Tahun Terakhir
ILUSTRASI. DBD: Petugas melakukan pengasapan atau fogging?untuk mengurangi populasi nyamuk di wilayah Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Jakarta Barat,


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia meningkat sejak 5 tahun terakhir.

Berdasarkan data Kemenkes rata-rata kasus DBD meningkat menjadi 121 kasus diikuti dengan peningkatan kasus kematian mencapai 666 kasus per tahun.

"Setelah tahun 2000 kasus DBD terus meningkat hingga 5 tahun terakhir," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Direktorat Jenderal P2P, Kemenkes, Imran Pambudi dalam Diskusi Media "Membuka Jalan Menuju Pencegahan Inovatif Terhadap DBD" di Jakarta, Minggu (5/1).

Baca Juga: Sakit Kepala? Kenali 6 Gejala DBD yang Penting Untuk Diketahui

Imran mengatakan, kenaikan kasus DBD turut disebabkan oleh pengaruh iklim yang terjadi belakangan ini.

Di mana, DBD memiliki siklus pada waktu-waktu tertentu. Umumnya kenaikan kasus terjadi pada saat musim kemarau panjang.

"Pas terjadi El Nino atau kemarau panjang angka kejadian selalu meningkat, setelah diselidiki nyamuk kalau berada didaerah panas semakin ganas," terang Imron.

Selain itu meningkatnya wilayah urban atau perkotaaan, menurutnya juga turut menyumbang kenaikan angka kasus DBD 5 tahun terakhir.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kemenkes mayoritas masyarakat yang terkena DBD adalah masyarakat yang tidanggal di wilayah urban.

Baca Juga: Simak 6 Gejala DBD yang Perlu Diwaspadai, Apa Saja?

"Terbanyak di Jawa, nah di Jawa tempat masyarakat urban semua," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×