kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kasus Covid-19 di Indonesia Tembus 2.000, Ini 25 Gejala Virus Corona Termasuk Omicron


Kamis, 20 Januari 2022 / 23:10 WIB
Kasus Covid-19 di Indonesia Tembus 2.000, Ini 25 Gejala Virus Corona Termasuk Omicron


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Kasus harian Covid-19 di Indonesia melampaui 2.000 pada Kamis (20/1). Angka yang tidak pernah terlihat sejak 28 September tahun lalu, Yuk, kenali lagi gejala virus corona, termasuk varian Omicron.

Melansir data Satgas Penanganan Covid-19, pada Kamis (20/1), ada tambahan 2.116 kasus baru Covid-19 di Indonesia. Tambahan infeksi ini mengantarkan total kasus virus corona di Tanah Air menjadi 4.277.644.

Presiden Joko Widodo mengatakan, pendorong tren kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia adalah varian Omicron. Karena itu, dia meminta semua pihak mewaspadai tren peningkatan kasus virus corona terutama Omicron.

Melansir laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), badan di bawah naungan PBB ini mencatat, ada 25 gejala Covid-19, mulai dari yang paling umum, kurang umum, hingga yang parah. 

Gejala Covid-19 yang paling umum:

  • Demam
  • Batuk kering
  • Kelelahan

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, 20 Januari: Makin Tinggi Lagi, Tambah 2.116 Kasus

Gejala lain yang kurang umum dan bisa memengaruhi beberapa pasien:

  • Kehilangan rasa atau bau
  • Hidung tersumbat
  • Konjungtivitis (juga dikenal sebagai mata merah)
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot atau sendi
  • Berbagai jenis ruam kulit
  • Mual atau muntah
  • Diare
  • Menggigil atau pusing

 Gejala Covid-19 yang parah:

  • Sesak napas
  • Kehilangan selera makan
  • Kebingungan
  • Nyeri atau tekanan terus-menerus di dada
  • Suhu tinggi (di atas 38 °C)

Baca Juga: 14 Gejala Varian Omicron, Kenali Saat Kasus di Indonesia Tembus 1.000

Gejala lain yang kurang umum:

  • Sifat lekas marah
  • Kebingungan
  • Penurunan kesadaran (kadang-kadang berhubungan dengan kejang)
  • Kecemasan
  • Depresi
  • Gangguan tidur
  • Komplikasi neurologis yang lebih parah dan jarang terjadi, seperti stroke, radang otak, delirium, dan kerusakan saraf.

"Orang-orang dari segala usia yang mengalami demam dan/atau batuk yang berhubungan dengan kesulitan bernapas atau sesak napas, nyeri atau tekanan dada, atau kehilangan kemampuan berbicara atau bergerak harus segera mencari perawatan medis," sebut WHO. 

Gejala varian Omicron

Sejak teridentifikasi pertama kali di Afrika Selatan pada November tahun lalu, Omicron telah menyebar lebih dari dua bulan, yang lebih dari cukup bagi orang untuk melaporkan gejala varian ini.

Business Insider, menggunakan data dari Zoe COVID Symptom Study, mencatat 14 gejala teratas dari varian Omicron. Data hingga 5 Januari lalu berdasarkan kasus varian Omicron di Inggris Raya.

Baca Juga: Tetap Waspada Varian Omicron meski Lebih Ringan dari Delta, Ini Alasan WHO

Persentase menunjukkan orang yang melaporkan memiliki gejala tersebut. Berikut 14 gejala teratas dari varian Omicron, Deseret News melaporkan mengutip Business Insider:

  1. Hidung berair 73%
  2. Sakit kepala 68%
  3. Kelelahan 64%
  4. Bersin 60%
  5. Sakit tenggorokan 60%
  6. Batuk terus-menerus 44%
  7. Suara serak 36%
  8. Menggigil 30%
  9. Demam 29%
  10. Pusing 28%
  11. Kabut otak 24%
  12. Nyeri otot 23%
  13. Kehilangan penciuman 19%
  14. Nyeri dada 19%

Dr. Robert Quigley, Senior Vice President and Global Medical Director International SOS, kepada Deseret News, mengatakan, gejala varian Omicron “mungkin sulit atau tidak mungkin untuk dihentikan”.

“Bagi mereka yang mungkin mengalami sakit kepala, sakit tenggorokan, atau demam, Anda bisa menghidrasi dan minum obat sakit kepala dan obat flu yang dijual bebas untuk membantu mengurangi gejalanya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×