kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Kasus corona meledak, ini cara membedakan gejala demam berdarah dan Covid-19


Jumat, 18 Juni 2021 / 07:44 WIB
Kasus corona meledak, ini cara membedakan gejala demam berdarah dan Covid-19
ILUSTRASI. Kasus corona meledak, ini cara membedakan gejala demam berdarah dan Covid-19


Reporter: kompas.com | Editor: Adi Wikanto

3. Demam dengue disertai sakit kepala khas

Cara ketiga membedakan gejala demam berdarah dengan Covid-19 adalah kemunculan sakit kepala. Pasien DBD biasanya juga mengalami sakit kepala yang khas, yaitu sakit kepala di bagian depan kepala atau di belakang bola mata.

Bagi anak-anak, demam dengue biasanya terjadi akut dan muka mengalami merah khas. Sementara pada Covid-19 gejala tidak membuat muka merah.

Perwakilan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Mulya Rahma Karyanti Sp.A(K) mengatakan, pada demam dengue yang dominan adalah demam kemudian sakit kepala dan batuk pilek yang lebih ringan daripada Covid-19. ''Demam dengue di hari ketiga setelah gigitan nyamuk harus menjadi perhatian penting, karena secara umum demam dengue itu infeksi terjadi di hari ke-3 sampai ke-6, itu masuk fase kritis yang bisa rawan di mana bisa meninggal kalau tidak diberikan cairan obat yang cukup,'' ujarnya.

4. Fase demam berbeda

Cara keempat membedakan gejala demam berdarah dengan Covid-19 adalah dilihat dari fase demam. Pada Covid-19, penyakit yang biasa dikeluhkan adalah demam yang terjadi selama 5-7 hari disertai batuk pilek yang lebih dominan dan makin tambah sesak, serta saturasi oksigen yang menurun.

Gejala ini dianggap berat untuk kasus Covid-19 pada anak. Sementara DBD memiliki fase demam dan fase kritis. Fase demam terjadi dari hari pertama sampai hari ke-3, kemudian diikuti fase kritis antara hari ke-3 sampai ke-6, serta fase penyembuhan dari setelah hari ke-6.

Pada fase kritis di antara hari ke-3 sampai hari ke-6 terjadi kebocoran pembuluh darah yang dapat menyebabkan syok hipovolemik. Penting untuk memastikan pasien mendapatkan cukup cairan demi menghindari keparahan, bahkan kematian.

''Pada saat memasuki fase kritis yang harus diperhatikan adalah jangan sampai anak kekurangan cairan obat karena di fase inilah terjadi kebocoran pembuluh darah yang bisa menyebabkan kematian," kata Mulya.

Sedangkan pada Covid-19, demam bisa tinggi namun disertai gejala respirasi seperti batuk, pilek dan pasien merasa bertambah sesak. "Terutama masa kritisnya adalah pada akhir minggu pertama, di sinilah saturasi oksigen bisa menurun,'' kata dr. Mulya.

Itulah cara membedakan gejala demam berdarah dengan Covid-19. Ingat, pandemi Covid-19 gawat lagi. Tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ahli Jelaskan 4 Perbedaan Gejala Demam pada DBD dan Covid-19",

Editor : Nabilla Tashandra

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Inilah gejala long covid yang harus diwaspadai saat pandemi corona tak terkendali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×