Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Kasus virus corona baru di Indonesia menembus angka 1,6 juta. Masyarakat harus semakin waspada, termasuk dengan mengenali gejala virus corona termasuk dari varian baru.
Minggu (18/4), jumlah kasus baru virus corona mencapai 4.585. Tambahan kasus baru ini mengantarkan infeksi di negara kita total menjadi 1.604.348 kasus, masih yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara.
Celakanya, penanganan pandemi virus corona di negara kita terbilang buruk. Indeks Kinerja Covid-19 yang Institut Lowy, lembaga tink tank asal Australia, rilis pada Januari lalu menempatkan Indonesia di peringkat 85 dengan skor rata-rata 24,3.
Sebagai perbandingan, Selandia Baru yang menduduki peringkat pertama Indeks Kinerja Covid-19 mendapat nilai rata-rata 94,4. Kemudian Vietnam di peringkat kedua dengan nilai 90,8.
Jelas, masyarakat harus semakin waspada dengan peningkatan kasus tersebut, termasuk dengan mengenali gejala virus corona. Melansir situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), berikut gejala virus corona baru:
Baca Juga: Ilmuwan Inggris menginfeksi kembali orang yang pernah terjangkit corona, untuk apa?
Gejala virus corona yang paling umum:
- Demam
- Batuk kering
- Kelelahan
Gejala virus corona yang kurang umum dan bisa memengaruhi beberapa pasien:
- Kehilangan rasa atau bau
- Hidung tersumbat
- Konjungtivitis (juga dikenal sebagai mata merah)
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Nyeri otot atau sendi
- Berbagai jenis ruam kulit
- Mual atau muntah
- Diare
- Menggigil atau pusing
Baca Juga: WHO: Peningkatan kasus virus corona adalah tren yang mengkhawatirkan
Gejala virus corona yang parah:
- Sesak napas
- Kehilangan selera makan
- Kebingungan
- Nyeri atau tekanan yang terus-menerus di dada
- Temperatur tinggi (di atas 38°C)
Gejala lain virus corona yang kurang umum dan gejala baru:
- Sifat lekas marah
- Kebingungan
- Kesadaran berkurang (terkadang berhubungan dengan kejang)
- Kegelisahan
- Depresi
- Gangguan tidur
- Komplikasi neurologis yang lebih parah dan jarang terjadi, seperti stroke, radang otak, delirium, dan kerusakan saraf
Baca Juga: Cemas kasus Covid-19 melonjak, Menkes: Masyarakat sudah terlalu pede
"Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap. Beberapa orang menjadi terinfeksi tetapi hanya memiliki gejala ringan," sebut WHO.
Pada umumnya, gejala mulai muncul sekitar lima hingga enam hari setelah terjadi pajanan. "Tetapi, waktu kemunculan gejala ini dapat berkisar 1 hingga 14 hari," ungkap WHO.
Selain itu, WHO mendeteksi enam varian baru virus corona yang masuk kategori variant of interest (VoI), selain tiga varian sebelumnya yang lebih menular. Varian baru punya gejala khusus?
Menurut WHO, semua virus, termasuk virus corona baru atau SARS-CoV-2, berubah seiring waktu yang mengakibatkan kemunculan varian anyar. Sebagian besar tidak berdampak langsung ke kesehatan masyarakat.
Di Indonesia setidaknya terdeteksi tiga varian varian virus corona, yakni varian Inggris B117 yang lebih menular, varian dengan mutasi E484K atau Eek, dan varian B1525.
Dr Gyan Bharti, ahli paru Rumahsakit Columbia Asia, Ghaziabad, India, mengatakan, menurut Satuan Tugas Nasional untuk Covid-19, ada lebih dari 24.000 mutasi pada 7.000 varian virus SARS-CoV2.
"Semua mutasi atau varian mungkin tidak bisa menular atau menyebabkan infeksi, dan masih belum ada kejelasan strain mana yang menyebabkan gejala apa," katanya kepada Timesnownews.com.
"Namun, dengan strain yang lebih baru, kami cenderung melihat gejala yang lebih baru," ujar dia.
Baca Juga: WHO deteksi 6 varian baru virus corona, selain 3 jenis yang sangat menular
Dr Gyan Bharti mengatakan, mayoritas pasien yang terjangkit varian baru virus corona memiliki gejala:
- demam
- nyeri pada otot
- batuk kering dan terus menerus
- kehilangan bau dan rasa
Tetapi, dia bilang, beberapa mungkin memiliki gejala tambahan, seperti:
- konjungtivitis
- sakit tenggorokan
- sakit kepala
- ruam
- sakit perut
- perubahan warna pada jari tangan dan kaki
“Memiliki gejala ini pada anak-anak bisa mengindikasikan kemungkinan sindrom inflamasi multisistem pada anak-anak (MIS-C), hasil Covid-19 yang berpotensi fatal,” sebut Dr Gyan Bharti.
Baca Juga: Varian virus corona B1525 sudah masuk ke Indonesia, terbawa dari Malaysia
Mengutip laman British Heart Foundation, varian baru virus corona memiliki gejala utama yang sama dengan strain awal, termasuk:
- suhu tinggi
- batuk terus menerus
- kehilangan indera perasa atau penciuman
Beberapa penelitian awal pada varian Inggris menunjukkan gejala yang sangat mirip dengan strain lain.
Menurut penelitian di Inggris, 35% orang yang dites positif mengidap varian Inggris mengalami batuk dibandingkan dengan 27% yang dites positif terjangkit jenis virus corona lain.
Gejala umum yang dilaporkan untuk varian Inggris serupa dengan jenis lain, misalnya, kelelahan (32%), nyeri otot (25%), demam (21%), dan sakit tenggorokan (21%). Gejala ini mirip dengan yang terlihat pada varian virus corona lainnya.
Hanya, kehilangan rasa atau bau sedikit lebih jarang terjadi pada orang yang terjangkit varian Inggris. Yakni, 15% yang terpapar varian Inggris melaporkan gejala ini dibanding 18% orang dengan jenis lain.
Dr Gyan Bharti menyarankan, jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, yang terbaik adalah segera mengisolasi dia dari anggota keluarga yang lain.
Langkah selanjutnya adalah menghubungi dokter dan melakukan tes virus. Saat ini, pengenalan cepat gejala dan tindakan waspada bisa menyelamatkan nyawa dan sakit yang lebih parah.
Selanjutnya: PM Kamboja sebut negaranya sudah di ambang kematian, ini penyebabnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News