kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kapan anak perlu pasta gigi?


Sabtu, 09 Juli 2016 / 11:55 WIB
Kapan anak perlu pasta gigi?


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Perawatan gigi si kecil harus dimulai sejak dini. Anak dengan gigi bersih dan sehat kelak cenderung lebih percaya diri saat mengajukan pertanyaan pada gurunya dan berdiskusi langsung dengan dirinya.

Konsentrasinya pun jauh lebih baik karena tidak ada keluhan dalam rongga mulutnya. Tentu hal positif ini dapat memengaruhi prestasinya.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diketahui sebelum mengajarkan anak menggosok gigi. Simak penjelasan dari Idial Trixi Aspaningrum, dokter gigi di Brawijaya Clinic.

Kapan mulai belajar gosok gigi?

Menurut Juliette Scott, dokter gigi spesialis gigi anak dari Australian Dental Association, kebiasaan merawat gigi dan mulut bisa dimulai sejak bayi berusia 4 bulan. Orangtua bisa menggunakan kasa steril basah untuk membersihkan bagian dalam mulut si kecil sambil memberi sedikit pijatan pada gusi.

Perlukah pasta gigi?

Sebelum umur 1 tahun, penggunaan pasta gigi belum perlu, karena anak belum mengonsumsi makanan padat.

Setelah umur 1 tahun, saat anak mulai makan makanan padat, diperlukan detergen untuk melepas perlekatan sisa makanan dari gigi. Untuk itu, anak mulai dikenalkan dengan penggunaan pasta gigi saat membersihkan giginya.

Pasta gigi yang baik.

Pasta gigi untuk balita adalah pasta gigi dengan kandungan flouride dan detergen yang sangat sedikit serta tidak mengandung pemutih sehingga aman bila tertelan pada anak yang belum mampu untuk berkumur dengan baik. Penggunaan pasta gigi cukup seukuran biji jagung di ujung depan bulu sikat gigi anak.

Kapan harus gosok gigi?

Gosok gigi setelah makan bisa menyebabkan gigi anak keropos. Di dalam mulut terdapat saliva (air liur) yang bersifat buffer effect atau penyeimbang. Saat makan, pH normal saliva yang semula 6,8 akan turun hingga mencapai pH kritis, yaitu 4.

Langsung menyikat gigi setelah makan juga dapat melemahkan email gigi. Apalagi jika usai mengonsumsi makanan atau minuman yang bersifat asam. Karena itu sebaiknya sikat gigi dilakukan 15—20 menit setelah makan.

Selain itu, berkumur dengan air putih matang setiap kali selesai makan dapat mempercepat pH saliva dalam mulut kembali normal, sehingga tidak sempat melemahkan email gigi.

Lakukan di depan cermin.

Cara efektif mengajari anak sikat gigi adalah di depan cermin, sehingga anak bisa melihat cara menyikat gigi yang benar. Sikat seluruh permukaan gigi.

Gerakan sikat pada bagian gigi depan dilakukan dengan gerakan menyapu ke atas dan ke bawah dan bagian luar gigi kiri dan kanan dengan gerakan memutar.

Tidak lupa gigi bagian dalam dan permukaan kunyah gigi juga dibersihkan. Jika anak menolak, proses menyikat gigi bisa dilakukan oleh Mama atau Papa. Pangku anak berhadapan dengan kita, lalu rebahkan tubuhnya sedikit ke belakang, kemudian proses sikat gigi dilakukan dari arah belakang anak.

Dua kali sehari.

Biasakan si kecil gosok gigi 2 kali sehari sebagai kebiasaan. Pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur sehingga anak akan merasa ada sesuatu yang kurang jika belum menggosok gigi terutama malam sebelum tidur. Jadikan kegiatan menyikat gigi sebagai hal menyenangkan bagi anak.

Mengajarkan anak menggosok gigi memang butuh kesabaran. Jangan menyerah kalau si kecil kerap berontak, ya.

(Faras Handayani/Tabloid Nakita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×