kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

Jika Indonesia gunakan GeNose, ini screening yang disiapkan Presiden Biden


Minggu, 07 Februari 2021 / 13:24 WIB
Jika Indonesia gunakan GeNose, ini screening yang disiapkan Presiden Biden
ILUSTRASI. Calon penumpang kereta api menghembuskan nafasnya ke dalam kantong untuk dites COVID-19 dengan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis (4/2/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.


Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

Agar bisa dilakukan oleh banyak orang, alat tes Ellume menggunakan model swab di rongga hidung. Sampel kemudian dimasukkan ke dalam kartrid sekali pakai, mirip yang digunakan dalam tes kehamilan.

Lembaga pengawas obat dan makanan di AS (FDA) menyatakan model tes buatan Australia ini memiliki tingkat akurasi 96% untuk sampel positif, dan 100% untuk sampel positif. FDA menerbitkan izin edar atas alat tes ini pada pertengahan bulan lalu.

Baca Juga: Sah, BPOM izinkan vaksin corona Sinovac bagi lansia di atas 60 tahun, ini syaratnya

Pemerintah AS pun meneken kontrak pembelian dengan Ellume senilai US$ 231,8 juta, awal bulan ini. Presiden Joe Biden memang berniat meningkatkan pengujian di AS. Dan, alat ini dinilai cocok sebagai screening di tahap pertama.

Namun yang perlu diingat, tes yang berperan sebagai screening ini tidak boleh mengendorkan disiplin penerapan protokol kesehatan. Agar peredaran virus corona terhambat, keampuhan protokol kesehatan sudah terbukti. Jadi, jangan pernah lupa untuk mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan. Tak lupa, kurangi mobilitas di saat pandemi.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Dengan tingkat vaksinasi Covid-19 seperti saat ini, butuh 7 tahun dunia normal lagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×