kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Jangan suntik penis dengan silikon cair & kolagen


Rabu, 03 Agustus 2016 / 10:02 WIB
Jangan suntik penis dengan silikon cair & kolagen


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Hati-hati dengan tawaran atau iklan yang mengatakan bisa memperbesar ukuran penis. Dalam sejumlah kasus, penis ternyata diperbesar dengan menyuntikkan silikon cair.

Dokter spesialis bedah plastik dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Budiman mengatakan, suntik silikon cair justru bisa membahayakan kesehatan penis. Tak hanya merusak dari segi fisik, tetapi juga fungsi penis. "Penis bisa mengkeret jadi enggak bisa ereksi, bentuknya berubah, gelambir, bisa juga kaku, dan infeksi," kata Budiman di Jakarta, Selasa (2/8/2016).

Silikon cair juga bisa menyebabkan silikonoma, yaitu ketika cairan silikon terjebak dalam jaringan tubuh. Budiman mengungkapkan, pada dasarnya silikon cair tidak boleh disuntikkan langsung ke dalam tubuh seseorang. Silikon cair dianggap sebagai benda asing dalam tubuh, sehingga mudah bereaksi.

"Suntikan silikon cair bisa dibilang mal praktik,  karena silikon cair itu enggak boleh dimasukan dalam tubuh, apalagi dengan disuntik. Silikon hanya boleh berada dalam satu kantong, misal silikon gel," jelas Budiman.

Dokter bedah plastik pun sering kali mendapati pasien korban silikon cair. Banyak pasien yang menyesal dan ingin mengembalikan bentuk bagian tubuhnya seperti semula. Namun, lanjut Budiman, pembersihan silikon cair di tubuh sangat sulit. Perlu dilakukan operasi berulang kali.

Budiman pun mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan metode maupun teknologi baru yang belum jelas keamanannya. "Oknum itu terkadang dipelesetkan. Misalnya silikon cair, tapi diberi nama kolagen. Padahal itu silikon cair," kata Budiman.

(Dian Maharani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×