Sumber: Times Now News,Deseret.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Varian omicron dan virus COVID-19 secara umum, dapat menyelinap ke tubuh seseorang dan menginfeksi tanpa mereka sadari bahwa mereka sakit.
The Jerusalem Post baru-baru ini menerbitkan daftar gejala yang mungkin merupakan tanda Anda mengidap COVID-19 varian Omicron tanpa mengetahui bahwa Anda sudah terinfeksi.
Melansir Deseret News, inilah daftar singkatnya
1. Merasa sakit, tetapi Anda tidak dites untuk COVID-19.
2. Anda mengira terkena flu, tetapi itu benar-benar virus corona dan flu yang menginfeksi bersama-sama.
3. Rambut rontok dalam jumlah banyak.
4. Keluarga Anda sakit.
5. Anda memiliki beberapa masalah perut.
6. Anda mengalami infeksi mata.
7. Anda mengalami ruam atau infeksi aneh pada jari kaki Anda.
Baca Juga: Kasus yang Dipicu oleh Sepupu Omicron BA.2 Melonjak, Ilmuwan Waspada
Beberapa gejala varian omicron yang paling umum tidak selalu sejalan dengan tiga gejala klasik COVID-19 seperti batuk, demam dan kehilangan atau perubahan rasa dan bau.
Gejala-gejala unik itu termasuk:
- Sakit kepala
- Berkeringat pada malam hari
- Muntah
- Kehilangan nafsu makan
Baca Juga: Ilmuwan China Sebut Virus NeoCov sebagai Varian Covid Baru, Seperti Apa Penularannya?
Selain itu, mengutip Times Now News, para ahli menemukan, varian Omicron diketahui mempengaruhi banyak bagian tubuh mulai dari mata hingga jantung dan juga otak. Tidak hanya itu, beberapa tanda juga bisa muncul di telinga.
Para ahli di Universitas Stanford menguji model telinga internal pasien positif COVID-19 untuk memahami bagaimana virus memengaruhi sistem.
Mereka menemukan bahwa pasien juga mengeluh sakit telinga dan sensasi kesemutan di dalam – gejala yang belum dikaitkan dengan virus.
Baca Juga: Covid-19 Omicron Mendominasi di Jabodetabek & Menyebar Di Jawa, Gunakan Masker Ini
Jika Anda mengalami sakit telinga, berdenging, seperti bersiul, sensasi kesemutan di telinga, itu bisa menjadi sinyal agar Anda melakukan tes virus corona.
Dan yang lebih buruk, yang ini paling banyak muncul pada pasien yang divaksinasi lengkap.
Dr. Konstantina Stankovic menekankan pada pasien yang dites sesegera mungkin jika ditemukan masalah yang berkaitan dengan suara dan pendengaran.
Jika diabaikan atau dibiarkan terlalu lama, infeksi bahkan dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News