kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jangan bandel! Ini 4 pola makan terlarang bagi usia 50 tahun ke atas


Selasa, 31 Agustus 2021 / 05:15 WIB
Jangan bandel! Ini 4 pola makan terlarang bagi usia 50 tahun ke atas


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Begitu kita memasuki usia senja, atau di atas 50 tahun, kebiasaan hidup sehat perlu lebih ditingkatkan. 

Rajin melakukan check-up ke dokter, berhenti merokok, membatasi (atau bahkan berhenti) minum minuman beralkohol, serta mengonsumsi makanan bernutrisi adalah cara untuk menjaga kesehatan. 

Masalah kesehatan di usia 50 tahun 

Para ahli menjelaskan risiko penyakit yang berpotensi timbul pada individu berusia di atas 50 tahun. 

"Tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes tipe 2, divertikulosis (pembengkakan di saluran pencernaan), dan osteoporosis adalah beberapa masalah yang lebih umum setelah usia 50 tahun." Begitu penuturan ahli diet Melissa Rifkin, yang berbasis di New York, Amerika Serikat. 

Baca Juga: Suka makan mi instan pakai nasi? Ini efek buruknya, waspada

"Masing-masing kondisi ini mungkin memiliki faktor keturunan, namun gaya hidup termasuk pilihan makanan, dapat memengaruhi perkembangan penyakit." Ungkap ahli nutrisi diet Sydney Greene menyambung apa yang dikatakan oleh Rifkin. 

"Dengan bertambahnya usia, ada risiko patah tulang dan kekakuan tulang yang lebih tinggi, itu sebabnya kita perlu meningkatkan kebutuhan nutrisi pendukung tulang seperti kalsium dan vitamin D," kata Greene. 

Usia yang semakin menua, sambung dia, juga membuat kita kehilangan kemampuan untuk menyerap vitamin B12. Alhasil, kita memerlukan vitamin tersebut dari konsumsi suplemen atau makanan hewani. 

Baca Juga: Benarkah gula merah aman dikonsumsi penderita diabetes?

National Institutes of Health menyatakan, kekurangan vitamin B12 akan menyebabkan kelelahan, jantung berdebar, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, dan infertilitas. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×