kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.360.000   29.000   1,24%
  • USD/IDR 16.616   9,00   0,05%
  • IDX 8.067   -160,68   -1,95%
  • KOMPAS100 1.104   -18,58   -1,66%
  • LQ45 772   -16,13   -2,05%
  • ISSI 289   -5,28   -1,79%
  • IDX30 403   -8,81   -2,14%
  • IDXHIDIV20 455   -7,63   -1,65%
  • IDX80 122   -2,25   -1,82%
  • IDXV30 131   -1,45   -1,10%
  • IDXQ30 127   -1,92   -1,49%

Jangan Abaikan Karies Gigi Pada Anak


Selasa, 14 Oktober 2025 / 17:12 WIB
Jangan Abaikan Karies Gigi Pada Anak
ILUSTRASI. Dokter gigi memeriksa pasien di Depok, Jawa Barat, Rabu (16/7/2025). (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Markus Sumartomdjon | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Jangan sepelekan karies atau pembusukan pada gigi teruma kepada anak-anak. Penelitian terbaru mengungkapkan dampak serius early childhood caries (ECC) terhadap tumbuh kembang anak Indonesia yang melampaui masalah gigi berlubang. 

Lebih dari 90% anak dengan karies dilaporkan mengalami kesulitan makan akibat nyeri gigi. Ini  berpotensi mengganggu asupan nutrisi harian. Efek berikutnya adalah berkontribusi pada risiko stunting, malnutrisi, gangguan tidur, hingga hambatan perkembangan kognitif.

Mitos gigi susu tidak perlu dirawat masih menjadi penghalang utama bagi tindakan pencegahan dini, padahal penelitian menunjukkan bahwa kerusakan gigi susu dapat berdampak pada kesehatan gigi permanen.

Baca Juga: 10 Kebiasaan Buruk yang Menjadi Pencetus Sakit Gigi yang Perlu Dibatasi

Untuk mengatasi hal tersebut, tim peneliti dari Tentang Anak bekerja sama dengan dokter gigi anak dan dokter anak mengembangkan teknologi nutrishine. Ini adalah sebuah  pendekatan komprehensif untuk kesehatan gigi anak yang kini diimplementasikan dalam produk pasta gigi anak.

“Dalam praktik saya, empat dari lima anak yang diperiksa mengalami karies, dan 80% di antaranya menghadapi kesulitan makan yang berujung pada gangguan tidur serta menurunnya rasa percaya diri,” ungkap Mesty Ariotedjo, CEO Tentang Anak dalam keterangan, Selasa (14/10).

Adapun teknologi nutrishine dikembangkan dengan menggabungkan empat komponen.

Yaitu fluoride 1.000 ppm untuk mencegah karies, kalsium fosfat untuk peruat enamel gigi. Berikutnya prebiotik alami untuk menyeimbangkan mikroba mulut dan menumbuhkan bakteri baik, serta ekstrak aloe vera untuk membantu meredakan peradadangan  gusi dan kesehatan mulut. 

“Kesehatan gigi anak bukan hanya tentang mencegah sakit gigi, tapi juga membangun fondasi untuk nutrisi optimal, perkembangan kognitif, dan kepercayaan diri,” jelas Stella Lesmana, dokter gigi anak yang terlibat dalam pengembangan teknologi ini. 

Adapun produk nutrishine ini tersedia dalam pasta gigi anak berasa stroberi.

Selanjutnya: DJP Catat Baru 2,6 Juta Wajib Pajak yang Lakukan Aktivasi Coretax

Menarik Dibaca: Ajak Anak Rayakan Haloween dengan Nonton Film Horor Anak-Anak Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×