Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
Agar penggunaan BPA masih dalam batas wajar dan menghindari dampak yang berarti, ternyata beberapa negara telah menetapkan regulasi mengenai Tolerable Daily Intake (TDI) dan batas Specific Migration Limit (SML). Regulasi ini berguna untuk mengatur jumlah maksimum kontaminasi BPA setiap harinya. Beberapa negara tersebut antara lain seperti Eropa, Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, China dan Indonesia. Dalam pelaksanaannya, mereka memiliki kebijakan masing-masing.
Sebagai dukungan atas kebijakan TDI dan SML, kini banyak produsen kemasan telah menggunakan alternatif bahan yang lebih aman. Sudah banyak ditemukan peralatan sehari-hari yang berlabel BPA Free atau Food Grade.
Kehadiran label tersebut menandakan bahwa kemasan aman jika harus berkontak langsung dengan makanan atau minuman. Meski demikian, kemasan-kemasan dengan label tersebut dikatakan masih bisa mengandung zat BPS atau Bisphenol-S yang sama buruknya dengan BPA.
Baca Juga: 4 Manfaat daun pandan untuk kesehatan tubuh, bisa turunkan darah tinggi
“Sebagai seorang ibu rumah tangga, saya selalu selektif dalam memilih kemasan untuk anak-anak. Hal ini dimulai dari peralatan makan mereka hingga barang-barang yang mereka gunakan untuk beraktivitas sehari-hari. Selama di rumah, biasanya kami lebih sering menggunakan peralatan yang memiliki label BPA Free atau alternatif bahan lain seperti stainless steel.” jelas Nucha Bachri sebagai Ibu Rumah Tangga Milenial.
Webinar bertajuk “Dari Rumah Mengenal BPA pada Kemasan Makanan” ini, mengajak masyarakat terutama para orang tua milenial, untuk lebih memperhatikan kesehatan keluarga yang dimulai dari pemilihan kemasan makanan dan minuman.
Para orang tua bisa memulainya dengan menghindari penggunaan barang-barang berbahan plastik, memperhatikan kode resin atau kode plastik pada kemasan, menghindari memanaskan makanan yang dikemas dalam wadah plastik dan menghindari makanan dan minuman dalam kemasan kaleng.
Selanjutnya: Empat PSN sektor migas terkendala, perbaikan regulasi dan insentif dibutuhkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News