kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Jaga daya tahan tubuh dengan rajin minum vitamin selama pandemi Covid-19


Jumat, 09 Juli 2021 / 05:15 WIB
Jaga daya tahan tubuh dengan rajin minum vitamin selama pandemi Covid-19


Reporter: Akhmad Suryahadi, Amalia Nur Fitri, Avanty Nurdiana, Dina Mirayanti Hutauruk, Yusuf Imam Santoso | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran virus Covid-19 semakin meluas. Untuk menjaga daya tahan tubuh, masyarakat diminta untuk selalu menyediakan vitamin di rumah. Bahkan, mereka yang sudah terinfeksi Covid-19 tetap harus mengkonsumsi vitamin. Beberapa vitamin yang wajib ada saat masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini diantaranya, vitamin C, vitamin D dan lainnya. 

Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak Nurfransa Wira Sakti mengatakan, selama pandemi selalu mengonsumsi berbagai multivitamin setiap hari. Salah satunya vitamin C yang dirasakannya penting untuk menjaga daya tahan tubuh. 

Baca Juga: Ingin menambah berat badan anak secara alami? Konsumsi makanan tinggi nutrisi ini

Frans juga selalu menjaga asupan makanan dengan selalu rajin makan buah dan sayuran. Tak hanya itu, ia juga rajin berolahraga. "Saya olahraga sederhana saja seperti treadmill di rumah atau jogging dari rumah ke kantor, atau bersepeda," kata dia. 

Direktur Utama PT Ladangbaja Murni Tbk (LABA) Mugi Tri Cahyono bercerita, sejak pandemi Covid-19 cukup rajin mengonsumsi aneka obat dan multivitamin. Di pagi hari, konsumsi vitamin D3 dan multivitamin.

Untuk vitamin C, Mugi mengambil dari minuman lemon tea yang dia campur dengan madu. Minuman ini rutin dia konsumsi selama masa pandemi. Di malam hari, Mugi bergantian mengonsumsi air rebusan jahe atau  rebusan bubuk qust al hindi (bubuk kayu India) yang dicampur dengan madu. 

Keluarga Mugi juga menyediakan LianHua untuk berjaga-jaga jikalau terdapat gejala demam ringan atau flu. Mugi mengaku tidak menyisihkan anggaran khusus untuk membeli obat dan multivitamin ini. "Selama pandemi sudah jarang makan di luar, jadi bisa dialihkan untuk pembelian multivitamin," terang dia. 

Mugi juga selalu mengusahakan untuk berjemur  di bawah sinar matahari antara pukul 09.00 sampai 10.00 pagi. Aktivitas berjemur ini bisa dilakukan di rumah atau di kantor. Dia juga  selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes) untuk mencegah penularan Covid-19. 

Baca Juga: Moms, Cermatilah 3 Ciri-Ciri Kulit yang Sehat

Selain vitamin C, meminum vitamin D dengan kadar tinggi dalam darah penting melawan virus Covid-19. Agar optimal bisa mengkonsumsi suplemen D3 karena sinar matahari ultra violet B maupun makanan tak bisa menghasilkan kadar tinggi. 

Henry Suhendra, Dokter Spesialis Ortopedi menjelaskan, keberadaan vitamin D dalam darah sangat penting bukan hanya melawan Covid-19 tetapi beragam macam penyakit. Berdasarkan penelitian AS, vitamin D tinggi bisa melindungi dari dua penyakit paling mematikan jantung dan kanker. Kadar vitamin D rendah maka kemungkinan terkena 17 jenis kanker besar dibanding memiliki kadar yang optimal. 

Sumber vitamin D ada tiga yakni sinar matahari UV B, makanan seperti salmon,  dan sumplemen vitamin D3. Polemik yang paling sering terjadi terkait waktu berjemur untuk mendapatkan UV B. Sinar matahari menghasilkan tiga jenis ultraviolet yakni A, B dan C. 

Baca Juga: Lakukan 8 Hal Ini Biar Gak Gampang Kena Mental Saat Pandemi

Sementara yang sinar yang membantu kulit menghasilkan Vitamin D hanya UVB. Sedangkan UV A banyak terjadi pada pagi dan sore hari yang bisa menimbulkan aging bahkan kanker. "Michael Holick sudah pernah datang ke Jakarta tahun 2011 untuk penelitian dan menyimpulkan vitamin D banyak terbentuk pada jam 11.00 - 13.00. Kalau saya batasannya waktu berjemur mendapatkan UVB saya sarankan jam 10 sampai jam 2 siang," kata Henry.

Jika tidak ada bayangan maka itulah puncak sinar UV B.  Sinar matahari hanya mampu menghasilkan kadar vitamin D hingga 40% dengan catatan 80% dari tubuh harus terkena sinar matahari.  Syarat lama berjemur hanya sampai kulit merah.  

Presiden Direktur PT Hexapharm Jaya, Mulia Lie juga selalu mencoba menjaga daya tahan tubuh di masa pandemi ini. Dia bilang, rajin konsumsi vitamin D3, vitamin C, minyak ikan dan multivitamin. Produk tersebut penting sebagai suplemen untuk menambah dari kekurangan vitamin dari makanan yang dikonsumsi. 

"Vitamin D3 membantu di saat kurang paparan matahari karena banyak beraktivitas di indoor," kata Mulia, Kamis (8/7).

Sementara itu, dr Caesar Givani CEO Ceklab menambahkan multvitamin yang dijual di apotek sebab mengandung vitamin C, E, dan lainnya. "Tapi tidak mengandung vitamin D. Jadi boleh ditambah vitamin D. Vitamin yang dijual di apotek tidak wajib konsumsi setiap hari, hanya saat kondisi drop saja," ujar dia. 

Baca Juga: Simak Makanan yang Wajib Dikonsumsi untuk Menjaga Imunitas Tubuh
Dr Caesar menambahkan vitamin C, E, Zinc, selenium, dan vitamin D bisa membantu meningkatkan kekuatan imun tubuh sehingga tidak mudah infeksi termasuk Covid-19. Sedangkan pasien terinfeksi Covid-19, multivitamin akan mempercepat pemulihan kondisi. 

Sumber vitamin paling utama adalah buah-buahan dan sayur berwarna-warni yang lebih mudah diserap tubuh. Caesar juga menekankan pentingnya sinar matahari. "Hindari minum vitamin berlebihan, misalnya minum vitamin C hingga 2000 mg sehari, sebab bisa gangguan organ tubuh jangka panjang," jelas dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×