kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah Top Inovator Kesehatan Indonesia dalam Ajang Grand Final IHIA VI 2022


Jumat, 25 November 2022 / 14:40 WIB
Inilah Top Inovator Kesehatan Indonesia dalam Ajang Grand Final IHIA VI 2022
ILUSTRASI. Indonesia Healthcare Innovation Awards (IHIA) VI Tahun 2022


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Indonesia Healthcare Forum (IndoHCF) Dr. dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS meyakini berbagai inovasi kesehatan karya anak bangsa mampu mendukung program Pemerintah untuk mencapai kemandirian Nasional.

Menurutnya, para inovator kesehatan mempunyai peran penting dalam mewujudkan ketahanan kesehatan bangsa. Karenanya, kata dia, mereka membutuhkan ruang dan dukungan penuh pemerintah untuk lebih mengembangkan produk alat kesehatan dalam negeri.

“Seperti yang pernah disampaikan Menkes Budi Gunadi Sadikin,  bahwa sebanyak 88% alat kesehatan (alkes) yang beredar di Indonesia merupakan produk impor dari luar negeri. Sementara produk buatan lokal hanya di angka 12%. Hal ini perlu menjadi perhatian kita bersama,” ungkap Supriyantoro disela-sela acara Grand Final Indonesia Healthcare Innovation Awards (IHIA) VI Tahun 2022 di Ballroom Djakarta Theater, Kamis (24/11).

Supriyantoro menuturkan bahwa seluruh stakeholder bidang kesehatan harus berkolaborasi untuk meningkatkan peran produsen alkes lokal untuk memenuhi alkes dalam negeri.

Tingginya ketergantungan Indonesia pada produk alkes impor, kata dia, bukan saja tidak baik dari sisi ekonomi, tetapi juga pada ketahanan kesehatan bangsa.

Dalam hal inovasi teknologi di bidang kesehatan, Supriyantoro mengatakan jika selama dua tahun terakhir, layanan kesehatan jarak jauh (telemedis) begitu pesat berkembang. Layanan kesehatan berbasis aplikasi tersebut, kata dia, banyak bermunculan dan menjadi sebuah kebiasaan baru masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Menkes Budi Prediksi Puncak Kasus Covid-19 Terjadi di Desember 2022

“Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), Big Data Analytics, Internet of Things, dan sederet teknologi digital lainnya membuka kesempatan-kesempatan baru dalam perbaikan kualitas dan peningkatan kecepatan layanan kesehatan di Indonesia dan ini harus didukung penuh,” ujarnya.

Supriyantoro menyebut, pandemi Covid-19 menjadi pelajaran penting bagi Indonesia untuk benar-benar mewujudkan ketahanan kesehatan bangsa. Maka dari itu, lanjut dia, IndoHCF sebagai Corporate Social Responsibilty (CSR) PT IDS Medical Systems Indonesia (idsMED Indonesia), secara konsisten terus menggelar ajang bergengsi IHIA sejak tahun 2017.

Acara ini merupakan bentuk apresiasi kepada instansi/pemda, individu/kelompok perorangan, akademisi dan berbagai pihak lainnya yang telah berhasil menjalankan program-program peningkatan pelayanan kesehatan.

IHIA VI-2022 memberikan penghargaan dalam lima kategori inovasi yaitu Inovasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), Inovasi Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), Inovasi Mutu Pelayanan Kesehatan, Inovasi Alat Kesehatan, Inovasi IT Kesehatan dan Inovasi Percepatan Penurunan Stunting.

Penyelenggaraan acara ini merupakan kerja sama INDOHCF dengan Kemenkes RI, BKKBN, BRIN serta 16 organisasi profesi/ Institusi serta pemangku kepentingan lainnya




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×