Reporter: Adi Wikanto, Nina Dwiantika | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mari mengenali ciri-ciri demam berdarah dengue (DBD) pada tahap awal di kalangan anak-anak dan orang tua. Pahami punya nyamuk penyebab DBD sehingga bisa melakukan pencegahan.
Ciri-ciri DBD pada tahap awal di tingkat anak-anak dan orang tua penting dipahami karena musim hujan mulai tiba. Saat musim hujan, nyamuk lebih cepat berkembang biak, termasuk nyamuk penyebab DBD.
Tak heran, kasus penyakit DBD meningkat saat musim hujan. Oleh karena itu, mengenal ciri-ciri awal DBD pada anak-anak dan orang tua penting agar bisa melakukan pertolongan pertama dengan cepat dan tepat.
Saat ini, masyarakat sudah mulai sadar soal bahaya DBD. Hanya, sering kali pasien DBD yang di bawa ke dokter atau klinik sudah masuk dalan keadaan berat, bahkan dalam keadaan syok alias dengue shock syndrome (DSS).
Nah, DSS adalah suatu keadaan yang paling berat dari infeksi DBD yang bisa mengancam nyawa. Sebelum masuk ke tahap DSS, penting untuk mengenali ciri-ciri DBD pada tahap awal, baik di kalangan orang tua maupun anak-anak.
Baca Juga: Tetap Waspada, Ini Cara Tepat Mencegah Penyebaran Penyakit DBD di Indonesia
Melansir Kompas.com, Kementerian Kesehatan menyebutkan ada beberapa ciri-ciri DBD tahap awal yang perlu diperhatikan di tingkat orang tua dan anak-anak. Berikut ciri-ciri DBD pada tahap awal yang bisa terjadi pada anak-anak dan orang tua:
- Demam tinggi
Ciri-ciri DBD pada tahap awal yang terjadi pada anak-anak dan orang tua adalah demam tinggi. Di awal penyakit, suhu DBD bisa cukup tinggi antara 38-40 derajat Celsius. Peningkatan suhu tubuh ini berlangsung sepanjang hari.
- Sakit kepala
Selain demam, ciri-ciri DBD pada tahap awal yang terjadi pada anak-anak dan orang tua adalah sakit kepala hebat, badan lemas dan lesu, nyeri di sekujur tubuh, dan tidak enak badan.
- Bola mata sakit saat digerakkan
Ciri-ciri DBD pada tahap awal lainnya yang terjadi pada anak-anak dan orang tua adalah bola mata terasa sakit saat digerakkan. Gejala ini biasanya disertai sakit punggung, mual, muntah, dan tidak nafsu makan.
- Muncul bintik-bintik
Ciri-ciri DBD pada tahap awal yang mudah dilihat pada anak-anak dan orang tua adalah munculnya bintik-bintik di kulit. Bintik-bintik DBD yang khas berupa ruam yang tidak hilang saat diregangkan.
Pertolongan pertama untuk mengatasi DBD
DBD Apabila Anda mendapati gejala DBD, segera periksakan ke dokter atau pusat layanan kesehatan terdekat. Selain itu, lakukan pertolongan pertama untuk mencegah penyakit berkembang ke tahap syok yang potensial fatal.
Dikutip dari laman Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, berikut beberapa cara mengatasi DBD untuk pertolongan pertama:
- Pastikan penderita banyak istirahat dan tiduran di tempat tidur
- Untuk mencegah dehidrasi, upayakan penderita bisa minum air sebanyak dua liter per hari
- Berikan kompres hangat untuk menurunkan suhu demam tinggi dan membuat tubuh yang tidak enak badan lebih nyaman
- Berikan obat penurun demam saat demam tinggi
- Apabila dalam dua sampai tiga hari gejala DBD memburuk seperti badan tambah lemas, muntah terus-menerus, susah makan dan minum, mimisan dan pendarahan gusi parah, muntah darah, BAB berdarah, segera bawa penderita ke rumah sakit atau layanan kesehatan terdekat
Perlu diingat, gejala DBD tahap awal di atas terkadang mirip penyakit lain. Jadi, pastikan Anda segera memeriksakan penderita ke dokter jika mendapati tanda penyakit di atas.
Penyakit ini dapat dideteksi dengan pemeriksaan fisik dan tes darah. Ciri-ciri DBD tahap awal biasanya berlangsung selama beberapa hari sampai seminggu setelah gejala muncul.
Nyamuk penyebab DBD
Mengutip Momsmoney.id,Dokter Siti Shafariah dari Klinik SB Medika menjelaskan, penyakit DBD adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus dengue, jadi bukan disebabkan oleh nyamuk.
Bila seseorang terinfeksi virus dengue tidak serta merta akan menjadi DBD karena kita punya sistem imunitas yang akan berjuang membunuh virus dengue yang masuk ke dalam tubuh.
Gejala infeksi virus dengue bervariasi dengan spektrum yang luas, mulai dari infeksi tanpa gejala (asimptomatik), demam yang tidak khas, demam dengue (dengue fever) dengan atau tanpa disertai perdarahan.
Lalu demam berdarah dengue (DBD/dengue hemorrhagic fever) sampai keadaan yang paling berat yang dapat menyebabkan kematian yaitu sindrom syok dengue (DSS).
Begitu juga bila terjadi DBD tidak selalu disertai gejala pendarahan yang nyata (dapat terlihat wujud perdarahannya).
Hal ini menjadi salah satu penyebab mengapa kita tidak segera mencari pengobatan karena tidak atau belum ada tanda-tanda perdarahan.
Lalu, nyamuk apa yang menularkan penyakit DBD?
Dokter Siti menambahkan, penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk betina yang di dalam tubuhnya terdapat virus dengue yang bernama nyamuk Aedes Aegypti.
Nyamuk ini merupakan vektor utama untuk penularan penyakit dengue. Nyamuk lain yang lebih jarang menjadi vektor penularan adalah Aedes albopictus dan yang sangat jarang adalah Aedes polynesiensis dan Aedes scutellaris.
Sifat-sifat nyamuk Aedes aegypti adalah sebagai berikut:
1. Nyamuk betina menggigit manusia atau disebut antropofilik, yakni menghisap darah untuk mematangkan telur dalam tubuhnya.
Umumnya menggigit pada siang hari dengan waktu aktif dari pagi sampai petang, dan pada satu waktu bisa menggigit berulang-ulang sekaligus kepada banyak orang.
Nyamuk ini biasa hidup di sekitar perumahan atau tempat-tempat umum, suka beristirahat di tempat yang agak gelap, seperti pada baju atau kain yang bergantungan di balik pintu, atau beristirahat di kolong atau bawah meja atau kursi.
Jarak terbangnya sekitar 100–200 meter dan senang meletakkan telurnya pada tempat penampungan air bersih yang tidak berhubungan langsung dengan tanah.
Antara lain vas bunga, tempat minum burung, ban bekas, kaleng bekas, gelas plastik bekas tempat minuman, batok kelapa yang didalamnya terisi genangan air hujan, pot tanaman air, bak penampungan air, dan lainnya.
Apabila telur nyamuk bersentuhan dengan air, maka telur akan berubah menjadi jentik (larva), kemudian menjadi kepompong (pupa) dan akhirnya menjadi nyamuk dewasa.
Nyamuk dewasa mudah dikenali karena memiliki bintik putih pada badan dan kakinya. Proses dari telur menjadi nyamuk dewasa ini memerlukan waktu sekitar 7 -10 hari.
“Oleh karena itu menguras tempat penampungan air harus dikerjakan sekurang-kurangnya setiap 7 hari sekali,” kata Dokter Siti.
Bagaimana cara penularan penyakit DBD ?
Dokter Siti menjelaskan, nyamuk betina dapat terinfeksi virus dengue sewaktu dia menghisap darah dari pasien dengue fase demam pada saat darahnya banyak mengandung virus (viremia), yaitu 2 hari sebelum sampai 5 hari sesudah demam timbul.
Nyamuk bersifat infektif bisa menginfeksi dalam 8-12 hari sesudah menghisap darah dan bisa tetap infektif selama hidupnya.
Selama masa ini, virus berkembang biak pada saluran pencernaan nyamum dan akhirnya bisa sampai di kelenjar ludah nyamuk.
Pada saat nyamuk tersebut menggigit orang lain yang sehat, dia akan mengeluarkan cairan ludahnya yang mengandung virus dengue ke dalam luka gigitan sehingga orang tersebut akan tertular virus dengue.
Masa inkubasi penyakit ini 3-14 hari atau paling sering 4-7 hari, dan setelah itu akan mulai timbul gejala-gejala penyakit pada orang yang terinfeksi.
Itulah ciri-ciri DBD pada tahap awal yang terjadi pada anak-anak dan orang tua serta nyamuk penyebab DBD. Waspada DBD dengan melakukan gerakan 3M.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News