kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

​Inilah 7 tips perawatan bayi baru lahir yang perlu diketahui pasangan muda


Rabu, 31 Maret 2021 / 12:09 WIB
​Inilah 7 tips perawatan bayi baru lahir yang perlu diketahui pasangan muda


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Pasangan orangtua baru seringkali mengalami kekhawatiran dalam perawatan bayi baru lahir. 

Merawat bayi baru lahir memang susah-susah gampang. Namun, hal ini dapat direncanakan dan dipelajari.

Pada saat bayi dilahirkan dalam keadaan sehat, maka seluruh tubuh bayi akan dikeringkan, kecuali tangannya. 

Sementara tali pusat diikat dan bayi akan diletakkan di atas perut atau dada ibu untuk mengadakan kontak skin-to-skin atau kulit ke kulit dan inisiasi menyusui dini (IMD).

Lantas, bagaimana cara perawatan bayi baru lahir? 

Baca Juga: ​Cara perawatan tali pusat bayi baru lahir agar tidak infeksi

Cara perawatan bayi baru lahir 

Dirangkum dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berikut beberapa hal yang perlu diketahui saat perawatan bayi baru lahir: 

1. Posisi tidur yang dianjurkan

Dalam sehari bayi dapat tidur sampai total 20 jam, yang terpecah dalam periode-periode tidur 20 menit hingga 4 jam. Usahakan kamar bersuhu sejuk, tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas, dan mendapat cahaya serta ventilasi cukup. 

Posisi tidur yang dianjurkan adalah posisi terlentang karena dapat mencegah terjadinya sindrom kematian mendadak bayi atau sudden infant death syndrome (SIDS).

Tempat tidur bayi sebaiknya menggunakan alas yang rata dan tidak terlalu lembut. Hindari menggunakan benda-benda yang dapat menutupi kepala bayi.

2. Memandikan bayi

Sebelum tali pusat lepas, bayi dapat dimandikan dengan kain lap atau spon. Setelah tali pusat lepas bayi dapat dimandikan dengan dimasukkan ke dalam air, hati-hati kepala terendam dalam air. 

Gunakan air hangat-hangat kuku, sabun dan sampo khusus bayi. Sebaiknya tidak memandikan bayi terlalu pagi maupun terlalu sore. 

3. Merawat tali pusat bayi

Saat ingin merawat tali pusat, cuci tangan terlebih dahulu, jangan oleskan apapun pada tali pusat, tidak perlu ditutup dengan kasa dan jangan ditutup dengan popok maupun gurita. 

Usahakan agar tali pusat tidak basah, tidak terkena air seni maupun tinja bayi. Jika tali pusat kotor, segera cuci bersih dengan air yang bersih lalu keringkan dengan kain bersih. 

Biarkan tali pusat terlepas sendiri. Jika terdapat tanda infeksi seperti kemerahan dan atau bengkak pada pusat ataupun kulit disekitarnya, berbau busuk dan terlihat nanah, segera kontrol ke tenaga kesehatan terdekat.

Baca Juga: Bingung cara mengurusi anak kucing yang masih kecil? Simak beberapa tips ini

4. Memilih pakaian bayi

Pilihlah pakaian dari bahan yang lembut, menyerap air dan tidak kaku. Bayi hanya perlu memakai atasan, popok atau celana, selimut dan topi jika bayi kedinginan.

Jangan gunakan gurita karena bayi bernafas lebih banyak menggunakan otot-otot perut. Tidak dianjurkan untuk membedong karena membatasi gerak bayi. 

Selain itu, tidak dianjurkan pula untuk terus menggunakan sarung tangan maupun kaos kaki karena terdapat indera peraba yang merupakan alat untuk belajar pada bayi. 

5. Membersihkan popok dan kemaluan bayi

Bersihkan kemaluan dari bagian depan ke belakang dengan menggunakan kapas yang sudah dibasahi air bersih ataupun handuk basah. Jangan membersihkan popok dari bagian bawah anus ke kemaluan.

Baca Juga: 10 Penyebab kematian terbanyak menurut WHO, wajib dikenali dan diwaspadai!

6. Membersihkan mata, telinga dan hidung bayi

Mata dapat dibersihkan dengan kapas bersih yang dibasahi dengan air hangat, mulai dari arah hidung ke luar.  Jika ditemukan tanda-tanda infeksi pada mata seperti bengkak, merah, mengeluarkan nanah segera bawa ke dokter.

Kotoran telinga tidak perlu dibersihkan secara rutin dengan mengorek liang telinga karena akan keluar sendiri ketika sudah cukup besar dan lunak saat bayi menangis.  Lubang hidung bayi juga tidak perlu dibersihkan secara khusus, cukup mengelapnya saat mandi.

7. Mengenali isyarat lapar bayi

Bayi lapar akan menunjukkan tanda-tanda seperti memasukkan tangan ke dalam mulut, menggemgam tangan, mengeluarkan suarh seperti mengecap-ngecap, ah uh ah.

Jangan tunggu bayi menangis baru menyusuinya. Berikan ASI sesuai kemauan bayi, jangan dijadwal. Normalnya bayi akan menetek selama 5-30 menit, jika diluar itu, evaluasi proses menyusui. 

Jika ibu terpisah dengan bayi, lakukan pemerahan ASI dan berikan ASI menggunakan sendok atau cangkir agar ketika ibu sudah bersama bayi lagi, bayi tetap dapat menetek dengan ibu.

Selanjutnya: Louise Joy Brown, bayi tabung pertama di dunia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×