kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini penyebab kenapa ibu hamil mudah masuk angin


Jumat, 28 Februari 2020 / 18:31 WIB
Ini penyebab kenapa ibu hamil mudah masuk angin
ILUSTRASI. ilustrasi ibu hamil


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - Gangguan kesehatan masuk angin bisa dialami siapa saja, termasuk pada ibu hamil. Masuk angin sebenarnya bukanlah suatu penyakit tertentu. Melainkan, kumpulan gejala awal suatu gangguan kesehatan. 

Saat tidak enak badan atau masuk angin, ibu hamil bisa merasakan gejala perut kembung, mual, begah, pegal, linu, batuk, pilek, pusing, sakit kepala, sampai meriang. 

Baca Juga: Marketplace Orami melansir aplikasi komunikasi bagi pengguna

Keluhan tersebut bisa terkait gejala pilek, flu, atau gangguan pencernaan. Lantas, mengapa saat hamil para wanita cenderung gampang masuk angin? 

Perubahan hormon dan pertumbuhan janin 

Melansir Medical News Today, penyebab ibu hamil mudah merasa masuk angin saat hamil karena ada pengaruh hormon. Pada trimester awal kehamilan, tubuh wanita menghasilkan hormon progesteron dan estrogen yang lebih tinggi dibandingkan kondisi biasa. 

Kedua hormon tersebut meningkat secara signifikan untuk menebalkan lapisan rahim, sebagai jalan untuk mempersiapkan pertumbuhan janin. Saat progesteron meningkat, jaringan otot dalam tubuh, termasuk di usus, menjadi rileks. Akibatnya, sistem pencernaan jadi melambat. 

Baca Juga: Mantap! Finlandia tawarkan cuti melahirkan untuk ayah

Sedangkan saat estrogen meningkat, tubuh ibu hamil jadi menyimpan air dan gas di perut.  Dengan begitu, ibu hamil jadi gampang merasa kembung atau mual mirip masuk angin, terutama pada masa awal kehamilan. 

Selanjutnya, proses pencernaan juga terpengaruh ketika janin tumbuh semakin besar pada trimester akhir kehamilan. Pertumbuhan janin mendesak organ-organ di sekitarnya. Hal itu menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit dan kelebihan gas di perut, mirip gejala masuk angin. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×